Selasa, Oktober 1, 2024

Soal Adanya Pemberitaan Simpang Siur Insiden di SPBU 34-15715, Ini Pernyataan Dandim Tigaraksa

Tigaraksa, Demokratis

Beredarnya pemberitaan simpang siur serta aduan yang kurang pas terhadap Panglima TNI Jenderal Andika terkait Babinsa Sertu Juhro melakukan hal – hal yang tidak baik terhadap salah seorang wartawan di SPBU 34-15715 Pasir Gadung Cikupa, Tigaraksa Kabupaten Tangerang beberapa pekan lalu menemukan titik terang.

Hal itu disampaikan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0510/Tigaraksa, Letkol Arh Syarif Syah Bandjar saat mengundang media dari naungan Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia di ruang kerjanya, Kamis (3/11/2022).

“Terima kasih kami insiden atas rekan rekan-kerja wartawan dari berbagai media di sini, dan kami dari institusi TNI AD khususnya Kodim Tigaraksa menambahkan dan menyesalkan adanya miring terhadap Babinsa Sertu Juhro di SPBU 34-15715 Pasir Gadung Cikupa pada tanggal 24 Oktober 2022 dini hari lalu, akhirnya semua dapat diselesaikan dengan baik,” ucap Dandim.

Dandim juga mengatakan, tuduhan yang tidak berfakta serta membangun opini yang tidak sehat terhadap anggota Babinsa nya hanya berdampak ketidakharmonisan, dia juga mengingatkan rekan – rekan media untuk menggali informasi akurat dan dapat mengumpulkan bukti – bukti sebelum melakukan pemberitaan serta aduan ke petinggi TNI, sehingga tidak terjadi komunikasi yang terputus.

“Kami berharap atas kejadian itu, semua dapat memahaminya dengan baik. Disini kami mengetahui apa yang terjadi di SPBU 34-15715 yang anggota Babinsa saya, agar kedepannya bisa menyebarkan secara faktual dan terpercaya, sehingga tidak ada yang merugikan baik kami maupun pihak – pihak,” jelas Syah Bandjar.

Dandim juga merinci sebelumnya Babinsa Sertu Juhro telah mengklarifikasi melalui video yang diriinya secara gamblang, bahwa kehadiran dia di SPBU 34-15715 Pasir Gadung Cikupa atas aduan pengawas SPBU telah kedatangan sejumlah wartawan seperti sebelumnya.

“Klarifikasi Babinsa saya sudah diutarakan melalui video yang diungkapkan sebenar – benarnya membuktikan membuktikan para saksi di TKP,” ulasnya.

Terpisah, Babinsa Sertu Juhro dalam video klarifikasinya pada tanggal 31 Oktober 2022 lalu yang menyebutkan diriinya hadir di SPBU tersebut atas adanya aduan pengawas SPBU.

Disambangi awak media di kediamannya, Kamis (3/11/2022) malam, Juhro mengatakan semua kejadian di SPBU 34-15715 pada tanggal 24 Oktober 2022 lalu adalah sebuah insiden akibat komunikasi yang tidak terarah.

“Kehadiran saya di area SPBU itu memang sedang tidak kondusif, arogansi pengawas SPBU terlihat adu argumen dengan salah seorang wartawan, bahkan dari segerombolan massa yang terlihat emosi, itu orangnya ada di dalam mobil,” kata Sertu Juhro.

Dia juga menjelaskan awalnya tidak mengetahui yang di dalam mobil adalah Fandi, setelah mobil diamuk massa, dan Fandi ditarik keluar oleh segerombolan massa. “Saya tidak langsung memeluknya agar tidak terjadi amuk massa saat itu sangat tidak memeluknya,” jelasnya.

Bahkan saat itu, Sertu Juhro mengakui Fandi dilindungi dirinya meski amukan massa terus membabi buta menghakimimya dengan pukulan dan tendangan.

“Malah justru saya melindungi Fandi, dan badan saya jadi sasaran pukulan massa, saat itu juga saya meminta rekan – rekan wartawan segera keluar dari area SPBU agar terhindar dari amukan massa yang terus berdatangan,” ungkap Juhro.

Pujian jika melakukan pemitingan leher terhadap Fandi, melakukan penelitian dan pemukulan terhadap Fandi. Justru Sertu Juhro menyatakan dirinya melindungi Fandi dari amukan massa.

“Saya berharap atas kejadian ini menjadi pembelajaran untuk kita semua. Bahwa niat baik belum tentu dinilai dan dihargai oleh orang lain,” pungkas Juhro. (Albert S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles