Indramayu, Demokratis
Pemutaran film di acara layar ketiga yang dinaungi oleh Yayasan Rumah Kreatif, Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa barat, perdana disambangi oleh tim penyelenggara.
Dalam acara tersebut terdapat bazar UMKM, lapak buku, pentas tari topeng, workshop film, dan pemutaran film.
Acara itu pun dimulai dari pukul 16.00 Wib. Meski pada sore hari terjadi gerimis, acara ini masih tetap berlangsung. Lapak UMKM dan lapak buku masih bisa dinikmati.
Para warga sekitar membeli produk-produk lokal yang dihadirkan, diantaranya keripik maupun minuman rempat-rempah yang disajikan hangat. Buku-buku juga bisa dibaca di tempat acara.
“Semoga acara ini dapat membangkitkan semangat warga lokal, terutama para remaja dalam bereksplorasi kekayaan daerahnya dan bisa menuangkangnya dalam berbagai medium, salah satunya di dunia film,” kata Andri Wikono, salah satu dari tim penyelenggara, Minggu (11/12/2022).
Ketiga menjelang malam, gerimis tidak turun lagi, dan acara menjadi semakin meriah. Para warga datang berbondong-bondong. Dari mulai ibu-ibu, bapak-bapak, para remaja, hingga anak-anak, memenuhi halaman Balain Desa Terusan yang memang dijadikan tempat event ini berlangsung.
Selanjutnya, pada pukul 19:00, acara dilanjut dengan sambutan-sambutan. Dimulai dari pengenalan event ini yang diwakili oleh pihak Yayasan Rumah Kreatif, kemudian perangkat desa dan tokoh masyarakat. Setelah itu, acara dilanjut dengan menghadirkan pentas seni, salah satunya tari topeng.
Kemudian, pada pukul 20:00 Wib, sesi workshop pun dimulai. Dalam sesi workshop kali ini, Layar Ketiga menghadirkan seorang sineas sebagai narasumber yakni Tarmidzi Abka.
Pria yang disapa Bang Jimi ini merupakan sineas asal Kertasmaya, Indramayu, yang sudah sejak 1995 terjun di dunia perfilman dan sudah sering memproduksi film bersama sutradara kawakan Hanung Bramantyo.
Malam semakin larut. Tiba juga apa yang paling ditunggu oleh masyarakat yakni pemutaran film. Film pertama yang diputar adalah film Ngarot garapan Dedy Reang. Lalu setelah kurang-lebih satu jam, film kedua diputar.
Film kedua merupakan film garapan Hanung Baramantyo yang bercerita soal relief-relief candi Borobudur.
Para warga masih bertahan di lokasi acara ketika hari menjelang pukul 22:10 WIB. Mereka juga menunggu dorprize yang disediakan panitia. Hingga pukul 23:00 WIB, acara pun ditutup dengan doa bersama.
“Terima kasih kepada Yayasan Rumah Kreatif. Acara ini sangat menghibur kami, terutama terkait penayangan film lewat layar tancep,” ujar pria paruh baya warga Terusan. (RT)