Sukabumi, Demokratis
Semakin baik ketersedian infrastruktur di suatu daerah maka akan berdampak pada pembangunan wilayah dan kesejahteraan masyarakat yang baik pula, begitu juga dari segi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Namun hal tersebut sangat disayangkan seperti salah satu pembangunan pengaspalan di ruas Jalan Merbabu di wilayah ke-Rw-an 9-10 Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, baru 2 minggu selesai pengerjaan sudah nampak banyak kerusakan.
Udin Saepudin (56) warga asli Jalan Merbabu di ke-RW-an 10 menyebutkan, pengaspalan di wilayahnya dapat diragukan mutu kualitas maupun kuantitasnya karena diduga asal-asalan (buruk).
“Jangankan satu tahun lamanya bertahan, mutu kualitas pengaspalan untuk bertahan satu minggu pun sudah bayak kerusakan,” ungkap Saepudin saat ditemui media, Selasa (3/1/2023).
Menurutnya, bahan material pengaspalan sudah bayak terbawa arus air, berlobang, selain itu muka aspal terkelupas, dll. “Saya juga menegaskan agar dapat direvisi kembali oleh pemerintah setempat maupun intansi terkait yaitu PUPR,” tegasnya.
Disebutkan juga, mutu kualitas pengaspalan yang sangat buruk dapat menjadikan pemborosan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
“Selain itu, pembangunan pengaspalan ruas Jalan Merbabu sepanjang 500 meter dari mulai sampai selesai pengerjaan tidak adanya papan nama proyek yang terpampang di sekitar wilayah pembangunan itu, padahal papan peroyek menjadi salah satu syarat mutlak pelaksanaan pengerjaan,” lanjutnya.
Dijelaskan pula, mulai pengerjaan pembangunan pengaspalan pada waktu di akhir-akhir bulan Desember 2022 lalu, terbilang sampai dengan hari ini (3/01/2023) pembangunan pengaspalan usianya baru 2 minggu.
“Harapannya, pembangunan pengaspalan dapat mengedepankan mutu kualitas dan kuantitasnya dijaga supaya warga penerima manfaat dapat lebih aman, nyaman serta dapat lama mempergunakanya,” tambahnya.
“Bukannya sebalik rendahnya mutu kualitas maupun kuantitas seperti yang sudah terbukti pembangunan pengaspalan wilayah kami baru dua minggu setelah selesai pengerjaan pembangunan pengaspalan sudah bayak yang nampak rusak, makanya itu pemerintah harus benar-benar memilih dan memilah perusahaan bergerak di bidang jasa kontruksi maupun konsultan agar ke depannya jangan sampai kejadian serupa seperti ini,” tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi Lutfi Alip saat ditemui di kantornya, Rabu (4/01/2023), terkait perihal permasalahan jalan Merbabu yang disoal warga, namun sangat disayangkkan Kabid DPUTR tidak dapat memberikan keterangan kepada awak media sampai diterbitkannya berita ini. (Iwan)