Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tinjau Perbaikan Jembatan Juwana, Menteri Basuki Targetkan Rampung Sebelum Lebaran 2023

Pati, Demokratis

Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Tengah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sudewo  meninjau progres perbaikan Jembatan Juwana di Kabupaten Pati, Kamis (12/1/2023).

Menteri Basuki menargetkan, Jembatan Juwana Pati yang merupakan satu dari 37 jembatan Callender Hamilton (CH) yang diganti di Pulau Jawa ditargetkan dapat selesai sebelum mudik Lebaran 2023.

“Untuk Jembatan Hamilton di Wonokerto Demak sudah selesai, sedangkan Jembatan CH di Kota Semarang sedang dalam pelaksanaan dan Jembatan CH di Pati ini progresnya sudah 59%. Rencananya PT Bukaka selaku kontraktor menyelesaikan 15 April 2023 sebelum lebaran. Saya minta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan Bukaka membuat jadwal percepatannya dan minggu depan dilaporkan ke saya. Insya Allah bisa dipercepat,” kata Menteri Basuki.

Dikatakan Menteri Basuki, percepatan pekerjaan bisa dilakukan salah satunya dengan penambahan jumlah pekerja dan penambahan material. Diketahui, pembangunan Jembatan Juwana dimulai sejak Agustus 2022 dan ditargetkan rampung 15 April 2023, maka tersisa waktu sekitar 3 bulan.

Menurut Menteri Basuki penggantian 37 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa tersebut harus dilakukan karena rata-rata sudah berusia 40 tahun. “Jembatan-jembatan tersebut sudah berumur dan saatnya diganti. Dengan begitu diharapkan kualitasnya lebih baik dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki.

Penggantian  37 Jembatan CH tersebut dilaksanakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek KPBU penggantian dan/atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa meliputi penggantian dan/atau duplikasi terhadap 37 Jembatan CH eksisting dengan jembatan Steel Box Girder, Steel I Girder beserta bangunan pelengkap (termasuk Structural Health Monitoring System/SHMS) serta O&M selama masa layanan.

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Baja Titian Utama sebagai Badan Usaha Pelaksana dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) sebagai penjamin. Masa konsesi proyek ini 12 tahun terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan. Pembangunan fisik akan dimulai pada 2022 dan selesai pada 2023. Biaya investasi sebesar Rp 2,199 triliun yang dibiayai oleh Bank Mandiri. Bentuk KPBU yaitu Design-Build-Finance-Operate-Maintenance-Transfer dengan skema pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan/availability payment.

Jembatan Callender Hamilton mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan tahun tujuh puluhan, jembatan tersebut direncanakan mampu memikul 100% Beban Standar Bina Marga Tahun 1970. Jembatan CH direncanakan sedemikian ekonomis sehingga menghasilkan dimensi dari rangka batangnya relatif kecil bila dibandingkan dengan jembatan rangka baja tipe lainnya seperti rangka baja Belanda, Austria dan Australia.

37 jembatan yang akan diganti terletak di Banten sebanyak 3 jembatan yakni Jembatan Batu Ceper, Cisadane A dan B, Tawing I. Jawa Barat 16 jembatan yakni Jembatan Cilamaya, Ciasem III A, Cipangaritan B, Cigadung I B, Karang Sembung, Sigranela B, Kalijaga A, Kanci IB, Citanduy, Ciputra Haji, Cikao A, Cisomang, Cimanuk, Cilutung, Cikeruh dan Batujajar. Jawa Tengah 10 jembatan yakni Jembatan Tajum II Margasana, Kalibanger A, Wonokerto II A, Jurug B, Pemali Brebes B, Tajum Karang Bawang, Pedes B, Pang I A dan Juana I. Jawa Timur 9 jembatan yaitu Jembatan Jetak, Bandar Ngalim, Ngujang, Munjungan, Teleng, Kangkung, Trisula Lama, Wirolegi dan Kalitakir.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Direktur Sungai dan Pantai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Bob Arthur Lombogia, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Wida Nurfaida, dan Perekayasa Ahli Utama Ditjen Sumber Daya Air Arie Setiadi Moerwanto. (Reimon)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles