Jakarta, Demokratis
Partai Bulan Bintang (PBB) sedang percaya diri, sebab sudah mengantongi dua modal besar untuk hadapi Pemilu 2024. Sekjen PBB, Afriansyah Ferry Noor yakin PDIP bakal mempertimbangkan posisi PBB melihat modal yang mereka miliki kini.
Ia menjelaskan, modal pertama didapat dari hasil survei intenal yang menyatakan, Ketua Umum (Ketum) Yusril Ihza Mahendra meraih angka 78 persen popularitas, tanpa embel-embel calon presiden (capres) ataupun calon wakil presiden (cawapres).
Menurutnya, modal popularitas Yusril saat ini tentu menjadi hal penting bagi PBB sekaligus menguntungkan jika nantinya Yusril diusung menjadi cawapres.
“Prof Yusril sendiri setelah kami lakukan survei internal itu, keterkenalan atau dikenal oleh masyarakat itu 78 persen. Padahal beliau belum disajikan jadi apapun, termasuk jadi capres atau cawapres,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (21/1/2023).
Meski begitu, ia paham bahwa popularitas Yusril juga perlu didukung elektabilitas kelembagaan partai. Maka PBB kini mulai mencanangkan branding digital.
“Makanya kami sekarang mulai bergerak gitu loh, karena kami juga menyadari sosial media dan branding-branding ini kan butuh pembiayaan yang besar ya kan,” terangnya.
Kemudian soal modal kedua, sambung dia, adalah endorsement dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan dua modal dan upaya branding digital, Ferry optimistis partainya bisa jadi peserta Pemilu 2024 yang diperhitungkan.
Tak tanggung-tanggung, bahkan ia menyebut jika pasangan calon (paslon) capres dari PDIP dan cawapresnya dari PBB, maka Islam akan bersatu untuk Republik Indonesia (RI). Ia pun mengaku pihaknya tengah gencar berkomunikasi agar bisa mewujudkan wacana itu.
“Kami sebagai kader dan PBB sangat berterima kasih dan sedang melakukan gerakan, mengkomunikasikan dengan seluruh parpol, tapi yang lebih intens memang dengan PDI Perjuangan gitu,” terang Ferry.
“Kalau terjadi pasangan presiden dari PDI dan wapres dari PBB, ini nasional, Islam bersatu untuk RI ini luar biasa. Ini bakal hebat Indonesia begitu,” sambungnya. (EKB)
