Dairi-Sumut, Demokratis
Proyek saluran irigasi baru siap sudah rusak, lantai semennya tinggal tanah dan bebatuan proyek saluran irigasi tahun 2019 di Dusun Lae Meang, Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, kini telah rusak.
Lantai saluran irigasi itu sudah pecah-pecah, padahal baru saja selesai dibangun dan difungsikan.
Pantauan wartawan, Selasa (14/1/2020), kerusakan terjadi di sepanjang parit irigasi sepanjang lebih kurang 222 meter itu.
Menurut warga sekitar, proyek tersebut baru berumur kurang lebih sebulan. Tak lama setelah difungsikan (dialiri air), lantai parit langsung rusak. Coran semennya pecah, sehingga tampak lapisan tanah dan bebatuan di bawahnya.
“Saat pengerjaannya, sawah warga juga banyak yang rusak, karena air parit yang dialihkan ke embung meluap dan membanjiri sawah,” sebut Saidin Manik, seorang warga sekitar yang ditemui hari itu.
Kades setempat, Wahyu Sagala mengatakan, pembangunan saluran irigasi itu bukan proyek dana desa.
“Enggak tahu kita masalah proyek irigasi itu. Enggak ada juga pemberitahuan ke kita waktu mau dikerjakan. Sepertinya proyek PU,” ujar Wahyu, yang ditemui hari yang sama.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dairi, David Pasaribu saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan bahwa pembangunan saluran irigasi tersebut merupakan kegiatan Dinas PUPR Dairi tahun anggaran 2019.
Saat diberitahu soal kerusakan parit irigasi yang berada di Lae Meang, David terkejut. Ia mengatakan, akan memerintahkan rekanan pemborong proyek tersebut untuk segera memperbaiki.
“Masih ada masa pemeliharaan selama enam bulan setelah selesai pengerjaan proyek,” terang David.
David mengungkapkan, pembangunan saluran irigasi tersebut bernilai Rp 199 juta dan dikerjakan oleh rekanan bernama CV Yamamo. (P Pandiangan)