Jumat, November 15, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Warga Surabaya Miliki Harapan Kesetaraan Sekolah Negeri dan Swasta

Surabaya, Demokratis

Anggota Komisi B DPRD Surabaya Zuhrotul Mar’ah Laila bilang, warga memiliki harapan adanya kesetaraan sekolah negeri dan swasta.

“Salah satu kegiatan reses di 12 titik, warga berharap sekolah negeri didirikan di tiap kelurahan agar zonasi yang diprogramkan pemerintah bisa dinikmati seluruh warga, namun tetap tidak mematikan sekolah swasta,” ucap Zuhrotul Mar’ah di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023).

Selain itu juga perlu dilakukan pendataan ulang siswa mana saja yang membutuhkan bantuan terkait biaya kebutuhan sekolah mereka. Pasalnya, di lapangan masih banyak anak yang SPP-nya belum terbayar sampai lebih dari setahun.

“Hal ini memengaruhi siswa untuk bisa dan tidaknya ikut ujian praktik,” ujar dia.

Warga menginginkan ada kesetaraan pembiayaan sekolah bagi pelajar yang masuk keluarga kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) baik yang bersekolah di negeri maupun swasta.

Selain sekolah, kata dia, diutarakan pula seputar cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC) yang sudah dijamin pembiayaan kesehatannya. Masyarakat Surabaya sudah 99,6 persen yang terdaftar di BPJS, baik mandiri maupun PBI (Penerima Bantuan Iuran) baik yang dibayari negara maupun daerah.

“Masalahnya adalah tidak terdistribusi peserta BPJS PBI di semua Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) se-Surabaya, melainkan kepesertaan BPJS hanya di FKTP tertentu saja. Kami mendorong pemerintah kota untuk bisa menjembatani agar FKTP swasta tidak mati sedikit demi sedikit karena berkurangnya jumlah kepesertaan BPJS,” kata dia.

Permasalahan lainnya adalah soal pemberdayaan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Surabaya.

Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menganggarkan Rp3 triliun untuk pemberdayaan ekonomi UMKM. Namun, lanjut dia, di lapangan para pelaku UMKM makan dan minuman yang sudah masuk E-peken mengeluh belum pernah mendapatkan orderan.

“Mereka berharap bisa mendapatkan orderan bagi UMKM yang sudah masuk di E-peken. Selain itu juga dibantu memasarkan produknya,” kata dia. (JP)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles