Karawang, Demokratis
Guna merealisasikan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2023 ini, pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terus melakukan upaya dan usaha agar PAD senilai Rp1,2 miliar dapat tercapai.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang Drs. H. Ade Sudiana, M.Si yang ditemui oleh wartawan Demokratis Juanda Sipahutar, mengatakan bahwa PAD awal tahun 2023 ini sudah terealisasi dengan baik.
“Bulan Januari 2023 ini PAD yang telah terkumpul Rp35.450.000 dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Sementara ini target PAD Rp20 juta dari Balai Benih Ikan (BBI) belum ada,” ungkapnya, Jumat (10/2/2023).
Menurut Ade Sudiana meskipun di lapangan banyak kendala karena suaca kurang bersahabat sehingga para nelayan tidak turun melaut mencari ikan namun dirinya beryakinan bahwa PAD tahun 2023 ini bisa tercapai. “Mudah-mudahan bulan Maret mendatang suaca lebih baik,” kata Ade Sudiana.
“Melihat suaca tidak baik sehingga para nelayan tidak melaut mencari ikan. Kita harapkan bulan Maret mendatang suaca kian baik, sehingga para nelayan bisa turun ke laut mencari ikan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Karawang, Ade Sudiana juga mengatakan bahwa kini penanganan retribusi ikan sudah ada yang khusus yakni UPTD Pangkalan Pemerataan Ikan atau PPI.
“Pihak PPI khusus menangani TPI dengan kerja sama dengan Bank BJB dengan Dinas Kominfo terkait pembayaran retribusi ikan. Artinya pihak TPI langsung membayar dan menyetor retribusi ikan tersebut melalui Bank BJB,” kata Ade Sudiana.
Ketika ditanya dari TPI mana saja sumber retribusi ikan di Karawang, Ade Sudiana mengatakan ada 8 TPI yang aktif, yakni: 1. Ciparage, 2. Pasir Putih, 3. Mekarjati. 4. Pakisjaya, 5. Tambaksari, 6. Muara Baru, 7. Muara, dan 8. Sungaibuntu.
“Kedelapan TPI inilah yang aktif sebagai sumber PAD di Dinas Perikanan dan Kelautan,” ucap Ade Sudiana kepada Demokratis seraya mengatakan ia yakin target PAD dapat tercapai tahun 2023 ini. “Kita genjot terus,” pungkasnya. (Juanda Sipahutar)