Kota Tasikmalaya, Demokratis
Agro Digital Tasikmalaya (ADT) yang baru menjalani uji coba panen kedua kalinya mengadakan acara panen raya dan sensasi petik melon. Dengan lahan yang belum bisa dikatakan luas karena baru menanam 1/2 hektar, namun adanya panen raya ini targetnya 16 ton yang akan dijual ke masyarakat dengan harga Rp15.000/kg. Alhasil, belum dibuka saja sudah diserbu warga ingin membelinya. Walau sebetulnya bukan hanya menjual melon saja, melainkan menjual kebahagiaan bagaimana memetik melon. Hal itu disampaikan Ohan Abdul Kohar Owner Agro Digital Tasikmalaya kepada awak media usai acara panen raya dan sensasi petik melon di Kampung Leuwidahu Komplek Masjid Ibadurrohman Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Kamis (16/2/2023).
“Banyak ibu-ibu yang datang ke sini sulit dibendung walau belum dibuka. Namun antusias masyarakat beralasan, bukan untuk membeli melon melainkan ingin petik melon,” sebutnya menirukan ucapan salah satu warga yang datang ke lokasi ADT.
Pihaknya mengajak, bahwa sebetulnya terinspirasi ketika banyak pengangguran dan melihat banyak lahan yang nganggur ingin mengkolaborasikan bagaimana pengangguran itu berkolaborasi dengan lahan yang nganggur, kemudian akan dibimbing dan difasilitasi, diedukasi untuk membuat mereka bisa bertani agar bisa mensejahterakan keluarga yang ada hasilnya dengan akses keilmuannya dan caranya. Jangan sampai turun temurun kadang-kadang mengalami kegagalan.
“Dengan adanya akses keilmuan, petani asal melek digital mereka bisa belajar dengan cepat,” terangnya.
Pihaknya juga meminta, bagi yang punya lahan, tenaga bahkan materi bisa bergabung untuk berkolaborasi. “Untuk pengembangannya sendiri baru di Tasikmalaya dulu sesuai misi visi ‘Membangun kolaborasi segenap potensi untuk menjadi solusi membangun bangsa yang dimulai dari Tasikmalaya’,” jelasnya.
Sementara di tempat yang sama, Dedi Mulyana, S.STP, M.Si Kadisporabudpar Kota Tasikmalaya mengapresiasi dan menyambut baik dengan adanya acara Agro Digital Tasikmalaya ini, yang mana panen melon ini termasuk sektor pertanian yang bisa masuk kategori agro dan berpotensi untuk menjadi destinasi wisata ke depannya.
“Tugas kami hanya memasarkan dan memperkenalkan setiap destinasi yang ada di Kota Tasikmalaya. Bukan saja wisata alam, melainkan potensi yang lainnya di antaranya kegiatan panen yang sifatnya agro wisata digital itu sendiri,” urainya.
Contohnya, lanjut dia, di Kecamatan Cibeureum ada juga agro, tapi bukan menanam melon melainkan tanaman cabai yang hasilnya juga banyak.
“Kita coba kolaborasikan dengan stakeholder dan dinas-dinas terkait lainnya. Pihak kami hanya mengemas saja,” imbuhnya.
Dalam acara agro panen raya dan sensasi petik melon ini juga dihadiri Pj. Wali Kota Tasikmalaya DR. Cheka Virgowansyah, S.STP, ME, yang ikut memberikan sambutan. (Eddinsyah)