Subang, Demokratis
Dalam rangka menyampaikan nilai-nilai kebangsaan sekaligus pesan kamtibmas jelang Pemilu, Kapolres Subang bersama Kasdim 0605 Subang hadiri kegiatan pembukaan Pendidikan Dasar–Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Desa Kebondanas Kecamatan Pusakajaya, (24/2/2023).
Selain Kapolres Subang, AKBP Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., bersama Kasdim 0605 Subang Mayor Yuyum R, turut mendampingi, hadir pula Kapolsek Pusakanagara Kompol Dr R Jusdijachlan, S.H., M.M., Chra, Kasat Intelkam Polres Subang AKP Saepudin SH, Kasat Binmas Polres Subang AKP Priyanto, Danramil Pusakanagara Kapten Arm. M. Saprudin, Ketua PWNU Jawa Barat yang diwakili KH. Kurnia, Ketua Tim PD-PPKNU PBNU KH. Amir Masruf, Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Subang, KH. Abah Satibi, S.Pd.I, MM, Pengasuh Ponpes Al-Istiqomah Desa Kebondanas KH. Agus Salim, Anggota DPRD Subang Sahroni dari Partai PKB, Kanit Intelkam Polsek Pusakanagara Iptu R.A Gani, Kaur Bin Ops Lantas Ipda Saroni, beserta Kades Kebondanas Chandra.
Giat menghadiri pembukaan PD-PKPNU tersebut dilakukan Kapolres Subang sekaligus dalam rangka menyampaikan nilai-nilai kebangsaan sekaligus pesan-pesan kamtibmas memasuki tahun politik, dan menjelang tahapan pelaksanaan Pemilu.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Aisyah dilanjutkan dengan pembacaan sholawat Nabi oleh Nabila, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathon.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Subang, AKBP Sumarni, mengucapkan terima kasih kepada Panitia Penyelenggara yang sudah mengundang Kepolisian.
“Pertama-tama kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, masih diberikan kenikmatan sehat, nikmat iman sehingga kami bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Nahdlatul Ulama di Desa Kebondanas ini. Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia dimerdekakan oleh para pejuang kita yang berbeda suku bangsa, budaya, dan agama. Keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekayaan yang harus dijaga. Tahun ini sudah memasuki tahapan-tahapan Pemilu tahun 2024, dimana pesta demokrasi akan dilaksanakan seluruh rakyat Indonesia. Namun momentum ini juga acapkali dijadikan ajang masing-masing kelompok yang akan berkompetisi saling menjatuhkan satu sama lain dan memprovokasi masing-masing pengikutnya. Tentunya kami berharap kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama mampu menjadi perekat keutuhan bangsa kita, menjaga persatuan dan kesatuan kita,” ujarnya.
“Jadi dimohon agar berhati-hati jangan sampai pesta demokrasi yang seharusnya memberikan kegembiraan kepada warga masyarakat Indonesia malah menimbulkan perpecahan di antara kita,” ujar Sumarni.
Dia juga mengajak keluarga besar NU selalu aktif menjaga kondusifitas Kamtibmas, selalu mendinginkan suasana dan mampu menjaga keutuhan NKRI, dan Pancasila.
Acara dilanjutkan dengan pembukaan Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU). (Abdulah/Rls)