Barus, Demokratis
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengunjungi Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) untuk melihat warga korban banjir dan longsor pada Kamis (30/01/2020). Pada kesempatan itu, Gubsu Edy Rahmayadi dan rombongan disambut oleh Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani di Pusat Posko Penanggulangan Bencana Tapteng, sekitar SMP Negeri 1 Barus Kelurahan Padang Masiang Kecamatan Barus pada Senin (28/01/2020).
Selanjutnya, Gubsu Edy Rahmayadi bersama dengan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani beserta rombongan juga mengunjungi berbagai lokasi yang terdampak bencana alam banjir Sungai Aek Sirahar di Kelurahan Padang Masiang dan Desa Kinali Kecamatan Barus, serta daerah lain yang terdampak bencana alam banjir dan longsor. Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani menyampaikan berbagai informasi terkait bencana alam banjir dan longsor yang melanda Kecamatan Barus dan sekitarnya, serta berbagai wilayah lainnya di Tapteng.
Pada saat kunjungan itu, Gubsu Edy Rahmayadi menyalami warga dan hal yang menarik saat warga yang sebagian besar Ibu-Ibu yang dengan raut wajah sedih dan menangis memeluk Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani sembari mengungkapkan keluh kesahnya pasca bencana alam banjir dan longsor tersebut yang menghancurkan rumahnya, berbagai perabot rumah tangga hingga sandang, dan perlengkapan lainnya hilang diterjang banjir yang mencapai ketinggia 2 m hingga 2,5 meter. Beberapa Ibu-ibu juga mengungkapkan kepedihannya atas rusaknya lahan pertanian mereka dan beban hidup ke depannya, seakan tidak ingin melepas pelukannya sambil menyampaikan keluhannya. Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani memberikan semangat dan dukungannya untuk membantu mengurangi beban dan penderitaan warga yang tertimpa musibah banjir dan longsor tersebut.
“Kami harapkan dari Pak Gubernur, bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada warga yang terdampak bencana. Warga yang mengungsi disini rumahnya hancur akibat banjir Sungai Aek Sirahar. Mereka mohon agar dibantu untuk dapat membangun kembali rumahnya yang hancur diterjang banjir,” kata Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani juga menyampaikan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat membangun tanggul penahan banjir di sisi kiri dan kanan Sungai Aek Sirahar agar dapat mengantisipasi dan mencegah dampak banjir yang ditimbulkan Sungai Aek Sirahar terhadap warga di berbagai desa dan kelurahan sekitar Sungai Aek Sirahar. Bupati Tapanuli Tengah juga menyampaikan saat banjir terjadi, ada ribuan rumah yang terkena banjir. Kita melihat rumah yang rusak berat, lahan persawahan masyarakat juga ada yang rusak, termasuk berbagai infrastruktur.
Selanjutnya, Bupati Tapanuli Tengah mengungkapkan hingga malam ini, telah 9 (sembilan) orang meninggal dunia akibat bencana alam banjir dan longsor setelah diberitakan sebelumnya 7 orang yang meninggal dunia. Dua orang lagi korban diketemukan dan dievakuasi yaitu Brisman Marbun (30 tahun) laki-laki warga Dusun 1 Desa Sijungkang Kecamatan Andam Dewi ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi dan 1 korban lagi bernama Ramalan Simanjuntak (42 tahun) laki laki warga Desa Pariksinomba Kecamatan Barus Utara sedang dievakuasi malam ini. Kedua korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di daerah Sidamdamon Kecamatan Andam Dewi. (MH)