Indramayu, Demokratis
Sejumlah ruas jalan poros desa di Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat rusak. Kerusakan jalan tersebut, sungguh sangat terasa menyulitkan bagi warga pengendara yang melintasinya. Khususnya bagi kaum ibu-ibu yang hendak ke pasar dan atau keperluan ketika mengantar anak-anaknya bersekolah.
Dari temuan media ini pada Senin (6/3/2023), kerusakan di antaranya terpantau pada jalan tanggul poros Desa Kenanga di Blok Krajan sepanjang 500 meter, mulai dari Blok Bungkul, Blok SDN hingga jembatan penyeberangan ke Blok Dukuh Industri Krupuk.
Kerusakan di jalan poros Desa Panyindangan Wetan, terjadi dari Blok Dukuh Industri Kerupuk (batas desa), lalu ke Blok SDN 3 hingga ke SDN Jalan Toang Panyindangan. Kondisi kerusakan jalan berbahan aspal sepanjang 2 kilometer lebih itu, terpotong potong sepanjang 200 meter. Karena ada yang telah dibetonisasi dan terlihat masih baik.
Kerusakan jalan poros Desa Rambatan Wetan, terjadi dari mulai depan balai desanya hingga ke jalan tanggul gapura batas desa dengan Desa Panyindangan Kulon. Diperkirakan kerusakannya sepanjang 2 kilometer. Sementara kerusakan jalan poros Desa Panyindangan Kulon, dimulai dari jalan balai desa, Blok Tanggul hingga ke Blok Bonjot SDN 3, kerusakannya juga kurang lebih sepanjang 2 kilometer.
Kerusakan yang terjadi di jalan poros Desa Wanantara juga diperkirakan sepanjang 2 kilometer lebih. Kerusakan terlihat mulai dari jalan simpang tiga Desa Penganjang di Blok Pemakaman, ke arah Blok Gaga Wetan terus hingga ke Balai desa Wanantara.
Di ruas jalan poros Desa Panyindangan Wetan dan Rambatan Wetan, terlihat warga telah berswadaya mengurug sebagian lubang kerusakan jalan dengan material sirtu.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah warga sekitar menyebut, bahwa dasar dugaan penyebab kerusakan jalan terjadi karena kualitas pekerjaannya yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya atau RAB, yang menghasilkan daya tahan jalan hanya mampu untuk 1 Tahun Anggaran (TA).
“Sehingga setiap tahun anggaran baru, lokasi pekerjaannya selalu dilakukan pada titik kerusakan jalan yang sama. Kerusakan itu dipercepat atau diperparah pula dengan datangnya musim hujan,” ungkap warga.
Saat para Kuwu atau Kepala Desa dan warga diminta pendapatnya, mereka sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui dinas terkait, bisa memperbaikinya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau sumber anggaran dari Bantuan Provinsi (Banprop) pada TA 2023 ini.
Untuk memperjelas harapan Kuwu dan warga tersebut, Demokratis berupaya menghubungi Fajar selaku Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Indramayu atau yang nomenklaturnya saat ini disebut Kabid Bina Marga (BM).
Via selulernya, Senin (6/3/2023), Fajar masih enggan merespon. Pada Whatsapp-nya pertanyaan yang diajukan Demokratis adalah, apakah ada alokasi anggaran APBD atau Banprov TA 2023 ini, untuk perbaikan pada jalan poros desa tersebut, namun pada WA-nya hanya menampilkan 1 kemudian 2 contereng hitam. (S Tarigan)