Awal kabar mengenai Xiaomi, produsen ponsel pintar terbesar ketiga di dunia ini masuk ke pasar mobil listrik dimulai sejak mengumumkannya bulan September 2021 silam.
Baru-baru ini berbicara pada pertemuan parlemen tahunan China di Beijing, salah satu pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun mengungkap rencana mereka untuk memulai produksi mobil listrik pertamanya pada paruh pertama tahun 2024.
“Produksi mobil Xiaomi telah berkembang melampaui harapan dan prototipe terbaru telah selesai dan berhasil menyelesaikan pengujian musim dingin,” katanya.
Lei, yang merupakan wakil Kongres Rakyat Nasional China, juga mengonfirmasi bahwa Xiaomi telah menginvestasikan lebih dari 3 miliar yuan atau setara Rp6,6 triliun di divisi mobil listriknya, Xiaomi Automobile. Lei juga mengisyaratkan Xiaomi sedang mengembangkan hingga empat model, termasuk SUV yang direncanakan diluncurkan pada 2025.
Namun detail dan spesifikasi dari mobil listrik pertama Xiaomi yang diberi nama Xiaomi MS11 belum dirilis meski ada bocoran harganya diposisikan untuk menengah ke atas dan ditawarkan dalam dua versi berbeda yakni model standar dengan baterai lithium-besi-fosfat (LFP) yang bersumber dari BYD, dan model yang lebih mewah dengan baterai sodium-ion dari CATL.
Mobil Xiaomi ini juga dikabarkan akan menerima teknologi penggerak otonom dengan sensor lidar dari Hesai Technology yang berbasis di Shanghai. Nah jika benar demikian, spesifikasi Xiaomi MS11 versi standar akan menjadi saingan baru Tesla Model 3 dengan opsi baterai BYD dan otonomi tingkat tinggi. (Rio)