Subang, Demokratis
Maraknya fenomena “kerajaan” yang menghebohkan di jagat Nusantara Indonesia dengan berita kemunculan kerajaan-kerajaan baru seperti Keraton Agung Sejagat di Purworwjo, Kekaisaran Sunda Empire di Bandung, Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, Kerajaan Kandang Wesi di Garut dan kerajaan King Of The King di Tangerang yang berbau penipuan cukup membuat resah masyarakat. Bahkan tak jarang, klaim yang mereka sampaikan menjadi bahan lelucon publik, sebab klaim-klaim tersebut bertolak belakang dengan sejarah yang ada.
Terkait keberadaan anggota Subang Development Commite (Bang Dec) yang disebut-sebut berafiliasi kepada Sunda Empire di Kabupaten Subang, belakangan belasan anggotanya mengundurkan diri yang ditandai dengan penandatanganan surat pernyataan dan penyerahan atribut Bang Dec dan Sunda Empire, berlangsung di kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Kamis (30/1).
Menyusul setelah sebelumnya Polda Jabar mencokok tiga petinggi Sunda Empire yang ditetapkan sebagai tersangka. Ketiganya adalah Nasri Banks diketahui menjabat Grand Prime Minister, Rd Ratna Ningrum selaku Kaisar atau ibunda Ratu Agung dan Ki Ageng Rangga Sasana mengklaim sebagai Gubernur Jendral Nusantara Teritorial dengan pangkat Letnan Jendral Sunda Empire.
Dari catatan Kesbangpol Subang, Bang Dec terdaftar sebagai organisasi masyarakat dengan nomor 225-32-12/18/IV/2015 pada April 2015. Sunda Empire ramai diperbincangkan di masyarakat. Bagaimana tidak Sunda Empire ini mengklaim sebagai kekaisaran bumi dan matahari yang menguasai seluruh dunia.
Di Subang, sedikitnya 14 anggota Bang Dec menyatakan mundur dari kepengurusan dan keanggotaan Bang Dec. Mereka juga menyerahkan seragam Bang Dec yang mirip dengan seragam Sunda Empire.
Yudi Efendi yang semula menjabat sebagai Ketua Bang Dec menegaskan mundur dari organisasi tersebut. Keputusan mundur tersebut dijelaskan Yudi karena kesadaran sendiri bahwa organisasinya tersebut telah menyimpang. Dia juga menjelaskan bahwa Bang Dec yang semula bergerak di bidang sosial, kemanusian, pendidikan dan kesehatan, belakangan justru menyimpang atau keluar dari misi awal. “Alasan kami mengundurkan diri, pertama kami sadar dan bertanggung jawab bahwa organisasi ini keliru, dan permasalahan hukum. Apalagi Sunda Empire sebagai pembina juga sudah ditetapkan sebagai organisasi yang keliru oleh aparat,” kata Yudi.
Menurut Yudi keanggotaan Bang Dec tersebar di 22 kecamatan di Subang. Jumlah anggota yang teregistrasi 10 ribuan, bermarkas di Desa Bantarsari, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang. Juga sempat mengikuti kegiatan yang klaimnya sebagai Napak Tilas di halaman depan Gedung ISOLA UPI Bandung. “Videonya sempat tersebar di media dan menjadi viral,” ujarnya.
Kepala Kesbangpol Udin Jazudin menyatakan kebanggaannya, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada para anggota Bang Dec yang telah mengundurkan diri. Menurut Udin, dengan pengunduran diri mereka dan menyerahkan semua atribut Sunda Empire, mereka telah sadar apa yang mereka yakini selama ini keliru dan pengakuan juga kesetiaan dan kecintaan pada NKRI.
“Pengunduran mereka karena kesadaran masyarakat bahwa mereka itu keliru. Sekarang alhamdulillah, mereka mundur dan kembali lagi sebagai warga masyarakat Subang. Saat ini, ada 14 orang yang memutuskan untuk mundur, yang lainnya memang sudah tidak aktif sejak 2017 lalu,” kata Udin.
Kesbangpol Subang menyerahkan para pentolan Bang Dec tersebut pada Polres Subang, untuk dilakukan pembinaan. Mewakili Kapolres, Kasat Intelkam Polres Subang AKP Sonson Sudarsono menyampaikan, dirinya merasa tenang dan bangga, juga bahagia para anggota Bang Dec sudah mengundurkan diri. Dalam kata lain, membubarkan diri. Dia berjanji akan melindungi, mengayomi, dan melayani mereka untuk kembali lagi pada masyarakat, seperti sediakala.
“Selanjutnya saya akan mendampingi mereka, memastikan bahwa mereka terlindungi. Saya juga berpesan agar ke depannya tidak terulang lagi. Apalagi terlibat lagi dengan hal-hal semacam ini. Jadikan momentum ini sebagai pelajaran agar tidak terulang di kemudian hari,” pungkasnya. (Abh)