YouTube merasa fitur Stories-nya tidak berdaya dibandingkan dengan Shorts, dan berencana untuk menghentikan layanan tersebut mulai bulan depan.
“Mulai 26/6/2023, opsi untuk membuat YouTube Story baru tidak akan tersedia lagi. Cerita yang sudah ditayangkan pada tanggal tersebut akan kedaluwarsa 7 hari setelah pertama kali dibagikan,” ungkap Community Manager YouTube, Meaghan dalam pernyataan resminya yang dikutip Jumat (26/5/2023).
Namun, konten kreator YouTube tak perlu bersedih, karena perusahaan akan lebih berfokus pada Komunitas dan Shorts, pesaing TikTok.
“Saat ini, ada banyak cara untuk berkreasi di YouTube – mulai dari postingan Komunitas hingga Shorts hingga format panjang dan Live. Untuk memprioritaskan fitur utama ini, Stories akan dihentikan,” jelas Meaghan.
YouTube merekomendasikan agar kreator beralih ke postingan Komunitas dan Shorts. Menurut perusahaan, layanan itu adalah alternatif bagus yang dapat menghadirkan koneksi dan percakapan audiens yang berharga.
“Postingan Komunitas YouTube adalah pilihan tepat jika Anda ingin berbagi pembaruan ringan, memulai percakapan, atau mempromosikan konten YouTube kepada penonton,” kata Meaghan.
Perusahaan menyatakan, postingan komunitas rata-rata lebih menarik banyak omentar dan suka dibandingkan dengan Stories.
Belum lama ini, YouTube juga memperluas akses ke postingan Komunitas untuk jutaan kreator dan telah menghadirkan beberapa aspek populer Stories ke dalam postingan Komunitas seperti alat pengeditan yang kaya, dan kemampuan postingan untuk kedaluwarsa setelah 24 jam.
Kreator dapat memperkuat hubungan dengan pemirsanya melalui fitur keterlibatan baru termasuk jajak pendapat, kuis, filter dan stiker.
Sementara Shorts, dikatakan YouTube adalah cara yang tepat jika tujuan kreator adalah membuat konten video pendek atau mendapatkan pemirsa baru.
Persis ketika membandingkan postingan Komunitas dan Stories, fitur Shorts lebih unggul karena kreator bisa mendapatkan lebih banyak subscriber daripada ketika mereka mengunggah Stories.
Jadi ditekankan YouTube, menghapus Stories bukanlah masalah besar karena kreator akan lebih baik menggunakan Postingan Komunitas dan YouTube Shorts.
Meski demikian, langkah YouTube untuk menutup fitur Stories membuktikan perusahaannya tidak mampu bersaing dengan raksasa media sosial Meta, yang menambahkan fitur serupa ke Instagram dan Facebook.
“Memulai itu mudah. Anda dapat mencoba alat video seluler ringan kami langsung di kamera shorts, seperti menambahkan teks dan filter, atau mencoba mencampur ulang konten favorit Anda di YouTube,” ujar Meaghan.
“Kami terus menghadirkan fitur yang lebih menarik ke pengalaman Shorts, yang terakhir meluncurkan kemampuan untuk membalas komentar dengan Shorts,” imbuhnya. (Rio)