Indramayu, Demokratis
Suasana demonstrasi atau unjuk rasa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu Jawa Barat, hari ini Kamis (15/6/2023) suasananya terlihat sangat aman dan kondusif. Namun terkesan hanya jadi ajang mengungkap “aib” dan dugaan perkara hukum lama, yang dirasa masih terabaikan. Demikian terkonfirmasi dari Kapolres Indramayu AKBP. Dr M fahri Siregar kepada awak media.
Dijelaskan Kapolres, bahwa massa aksi yang hadir diperkirakan hanya 200 orang. Yang diprediksi sebelumnya sebanyak 3000 orang. Sementara jumlah personel pengaman yang disiapkan Polres sebanyak 1.200 anggota yang tersebar di berbagai kordinat.
Aksi massa yang berakhir pukul 11.00 Wib itu, dimulai sejak pukul 09.30 Wib dengan 5 tuntutan, yakni pertama, pihak yang berwenang harus mengusut tuntas atas dugaan praktek aliran sesat. Kedua, usut tuntas dengan transparan dugaan kasus pelecehan seksual dan atau pencabulan yang diperbuat oleh pimpinan Al Zaytun.
Ketiga, usut dan ungkap kembali legalitas seluruh asetnya, berdasarkan riwayat kepemilikan tanah atas lahan yang dikuasai Ponpes di berbagai kecamatan sebanyak ratusan hektar. Yaitu di Kecamatan Gantar, Losarang, Kandanghaur dan Sukra.
Keempat, usut penggunaan dana, lahan dan perijinan pembangunan dermaga di pantai laut eretan. Kelima, usut dan ungkap dugaan korupsi penggunaan dana BOS yang berakibat di-PHK-nya 116 guru atau pendidik. Demikian terlihat 5 tuntutan massa aksi melalui Carkaya selaku orator demo.
Diketahui, penggunaan ratusan hektar lahan di Desa dan Kecamatan Gantar, untuk kampus, persawahan, perkebunan, serta sarana pendukung kampus lainnya. Di Kecamatan Losarang, konon lahan puluhan hektar difungsikan untuk tambak udang dengan sistem ultra intensif, yang konon bisa menghasilkan size udang 3 ekor per kilogram. Kemudian lahan pantai laut eretan Kandanghaur, itu difungsikan untuk dermaga kapal perikanan.
Dari kabar sebelumnya, didapat kejelasan bahwa di sekitar area demo, pihak Ponpes membuat pagar pengaman kawar berduri melingkar. Massa tandingan di dalam kampus dipersiapkan sebanyak 10.000 orang, termasuk 70 orang lawyer, dan 15 anjing pelacak jenis herder. Suasana demo ditutup dengan alunan musik keroncong oleh tim musik Ponpes Al Zaytun. (S Tarigan)