Floyd Mayweather menyombongkan diri dengan menyebut dirinya sebagai petinju terbaik di bumi. Mayweather bahkan mengabaikan nama besar seperti Muhammad Ali, bahkan menempatkan sang legenda di urutan kelima versi dirinya.
Mayweather sejauh ini tercatat sebagai legenda tinju yang punya catatan baik dalam karir dengan rekor menang 50-0. Terakhir kali bertarung profesional, Mayweather juga menang lawan Conor McGregor pada tahun 2017.
Catatan itu membuat Mayweather merasa dirinya superior dan merasa sebagai petinju terbaik yang pernah ada.
Dikutip dari The Sun pada Selasa, 20 Juni setelah laga petinju berjuluk The Money itu sempat diminta ESPN untuk memilih petinju terbaik versi dirinya. Mayweather kemudian menyebutkan nama legendaris seperti Muhammad Ali, Rocky Marciano, dan Joe Louis untuk dipilih.
“Saya telah mengalahkan lebih banyak juara dunia dibandingkan petinju lainnya dalam waktu yang lebih singkat dan jumlah pertarungan yang lebih sedikit dibandingkan petinju lainnya,” buka Mayweather.
“Mendaratkan pukulan dengan persentase tertinggi dan menerima lebih sedikit hukuman. Saya telah menjadi juara dunia selama 18 tahun di lima divisi berbeda,” lanjutnya menyombongkan diri.
Mayweather juga menjelaskan mengapa ia menempatkan nama Muhammad Ali di urutan kelima daftar petinju terbaik versi dirinya.
“(Muhammad) Ali, hanya satu kelas dan benar-benar kalah dari Ken Norton tiga kali. Apa yang dia lakukan adalah dia membela sebuah perjuangan di era ketika orang Afrika-Amerika tidak membela rakyatnya,” ungkap Maywether.
Petinju 46 tahun ini ternyata juga sempat melontarkan kata-kata kasar yang luar biasa terhadap Ali yang notabene dinobatkan sebagai petinju terbaik sepanjang masa.
“Atas dasar apa kita menilai para petinju? Karena jika kita menilai petinju berdasarkan perjuangannya, Ali menang telak. Namun jika kita berbicara tentang menerima hukuman paling sedikit dan memecahkan rekor, maka itu adalah Floyd Mayweather,” katanya.
“Muhammad Ali membuka jalan bagi saya untuk berada di posisi saya saat ini, dia adalah seorang legenda. Tetapi ketika kita berbicara tentang pemecahan rekor, kita harus berbicara tentang Ali yang kehilangan gelar juara dunianya dari seorang petarung yang baru bertarung tujuh kali.”
“Saya harus angkat topi untuk Ali, tetapi saya tidak memberikan olahraga ini 40 tahun untuk mengatakan bahwa ada petarung lain yang lebih baik dari saya,” tutupnya. (Rio)