Seoul, Demokratis
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Republik Korea Selatan Han Wha-jin, menghadiri pertemuan bilateral di Hangang Flood Control Center, Seoul, Jumat (7/7/2023). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MOU) tentang Pengembangan Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure Development) antara kedua negara yang telah ditandatangani di Labuan Bajo pada tahun 2022.
Dalam kesempatan ini, kedua negara membahas hasil Joint Committee Meeting pertama antara Indonesia dan Korea Selatan. Terutama mengenai percepatan dan evaluasi berbagai kerja sama konkret kedua negara, seperti dalam pembangunan Water Treatment Plant Sepaku Semoi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Bagi Indonesia, hal ini merupakan contoh nyata dari inovasi teknologi yang diharapkan dapat dilakukan di Indonesia. Selain itu, Pemerintah Korea Selatan juga akan membantu dalam pembangunan fasilitas pengolahan air limbah (waste water treatment plant) di wilayah IKN Nusantara,” ujar Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga menyoroti kerja sama dalam pengelolaan smart water management di Denpasar, serta kolaborasi dalam pengembangan sistem pengelolaan air perkotaan di Semarang. Dua ahli dari K-Water juga telah ditugaskan di Indonesia untuk membantu pengembangan sistem pengelolaan air, termasuk pengembangan 60 bendungan di Indonesia.
Salah satunya yaitu pembangunan Bendungan Karian di Banten yang segera selesai. “Dalam jangka panjang, kerjasama ini akan meliputi operasi dan pemeliharaan melalui program bantuan teknis,” tambah Menteri Basuki.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Han Wha-jin menyampaikan terima kasih kepada Menteri Basuki atas kunjungannya ke Korea Selatan untuk menghadiri 4th General Assembly Asia International Water Week (AIWW). Serta memohon dukungan dan kerja sama yang lebih lanjut dari Indonesia agar Asia Water Council (AWC) dapat terus berkembang di masa depan.
“Korea Selatan juga memiliki ketertarikan dalam berbagai proyek investasi dan kerja sama pengembangan infrastruktur air di Indonesia. Termasuk proyek relokasi IKN Nusantara yang membutuhkan berbagai fasilitas infrastruktur hijau. Pemerintah Indonesia juga dapat menyampaikan kebutuhan lainnya terkait pengembangan infrastruktur air yang dapat didukung oleh Korea Selatan,” ungkap Menteri Han Wha-jin.
Menteri Basuki berterimakasih atas sambutan dan kerja sama yang baik dari Korea Selatan. Pertemuan bilateral ini menunjukkan komitmen kuat kedua negara untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan infrastruktur air, perlindungan lingkungan, dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan Korea Selatan, diharapkan dapat tercipta kemajuan yang signifikan dalam pengembangan infrastruktur air dan kehidupan berkelanjutan,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki juga mengajukan permohonan dukungan Korea Selatan dalam kegiatan 10th World Water Forum yang akan diselenggarakan di Bali tahun 2024. “Kami juga mohon dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan untuk mendorong sektor swasta di Korea Selatan, termasuk K-water untuk berpartisipasi dalam pameran 10th World Water Forum yang akan dilaksanakan 2024 mendatang di Bali,” tandas Menteri Basuki. (Reimon)