Jakarta, Demokratis
Okta Kumala Dewi, S.E., M.Ak adalah sosok Politisi Perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang namanya masuk sebagai Bakal Calon Anggota Legeslatif (Bacaleg) DPR RI Daerah Pemilihan Banten III (Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang). Dari 580 Bacaleg DPR RI yang disodorkan DPP PAN, nama Okta sapaan akrabnya masuk salah satu yang mewakili organisasi Perempuan Amanat Nasional (PUAN) di Banten.
Jika mengenal lebih dekat Okta Kumala Dewi, S.E., M.Ak sebelumnya adalah karyawan biasa yang membangun kariernya dari bawah. Perjuangan panjang berhasil dilalui hingga ia mampu berdiri tangguh menjadi seorang pengusaha.
Okta adalah pengusaha yang bergelut di bisnis alat kesehatan yang bermitra dengan Institusi Pemerintahan, Dinas Kesehatan dan RS Swasta. Baik dalam bidang kesehatan, dan pendistribusian alat kesehatan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri.
Setelah menjadi pengusaha yang berhasil mewujudkan impiannya, Okta terus berusaha menjadi atasan yang bertanggung jawab untuk karyawannya.
“Saya dulunya hanya di posisi karyawan, jadi saya paham bagaimana rasanya menjadi karyawan, dari situlah saya berpikir untuk memfasilitasi karyawan saya dengan cara luar biasa versi saya, fasilitas tunjangan pendidikan anak karyawan, fasilitas kesehatan. Dan itu semua di luar penghasilan tetap mereka di perusahaan ya. Saya di sini berusaha untuk memanusiakan manusia karena saya ingin karyawan saya merasakan kebahagiaan yang sama dengan saya,” kata Okta dilansir dari Majalah Kebaya, Jumat (21/7/2023) di Jakarta.
Tekad yang kuat diiringi ketulusan hati yang penuh empati ini sangat disadari Okta karena terinspirasi oleh perjuangan Papa dan Mama-nya yang selalu meyakini dirinya untuk bisa meraih nomor satu sesulit apapun tantangan serta harus bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
“Papa adalah seseorang yang paling inspiratif dalam hidup saya dan beliau selalu berkata harus selalu menjadi orang yang terdepan, sehingga saya bisa membantu orang lain. Beliau berpesan juga untuk menjaga diri baik-baik dan jangan pernah lupa untuk membantu orang lain. Beliau adalah sosok yang selalu menginspirasi dan mengatakan jangan mau jadi yang nomor dua. Jadi saya dari kecil selalu ranking satu. Papa memberikan keyakinan yang kuat bahwa saya bisa di nomor satu.”
Di balik perempuan yang memiliki kemampuan untuk mengerahkan segala kemampuannya, ada figur orang tua yang tak henti mendampingi, memberikan doa dan memberikan pembelajaran kehidupan.
Siap Berjuang dan Membantu Kesejahteraan Masyarakat
Okta merupakan sosok ramah, rendah hati dan berkarakter kuat. Ia dikenal sering membantu masyarakat dalam segala kondisi. Sifatnya yang ramah membuat ia mudah bersosialisasi dengan siapa pun. Okta menyadari potensi di dalam dirinya sangat besar untuk bisa berbuat lebih banyak bagi masyarakat luas. Jalan politik, menurutnya, sangat tepat untuk bisa membantu masyarakat lebih banyak lagi. Karena itu, ia memutuskan terjun ke dunia politik.
Okta, kelahiran Jakarta, 6 Oktober yang merupakan seorang pengusaha sukses, memutuskan untuk terjun ke politik karena memiliki keinginan kuat untuk membantu orang lain. Ia pernah berada di titik yang benar-benar sulit, di mana keadaan ekonominya tidak stabil dan bisa dikatakan cukup memprihatinkan.
Ketika ia melihat orang-orang dengan kondisi yang serupa, hatinya terpanggil untuk berkontribusi melakukan perubahan. Okta bersyukur didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mewujudkan visi dan misinya.
“Saya memiliki panggilan untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat, terutama masyarakat yang kurang beruntung. Alhamdulillah PAN menerima saya dengan baik. Secara pribadi saya memiliki keinginan untuk membesarkan PAN dengan semua potensi yang ada dalam diri saya. Saya bersyukur PAN memberikan kesempatan kepada saya untuk hadir di sana sebagai Caleg DPR RI Banten III, yang meliputi Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Saya mau bekerja keras, karena bagi saya kalau sudah turun ya harus turun. Urusan kalah itu belakangan.”
Okta tidak pernah takut menghadapi persaingan dalam dunia bisnis dan selalu percaya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil. Dan didalam dunia politik pun, ia merasa tidak takut untuk bersaing dan memiliki komitmen untuk mengutamakan kejujuran.
“Saya info sama tim untuk menjadi pemain yang sehat. Saya tidak mau jadi salah satu peserta yang menjatuhkan orang lain. Selama berkecimpung di dunia politik, saya selalu memperhitungkan etika politik.”
Okta melihat situasi di daerah Dapilnya cukup mengkhawatirkan. Masyarakat yang sering dikunjungi membutuhkan bantuannya. Okta memiliki niat penuh untuk membantu masyarakat setempat. Bukan sesuatu yang mudah, namun dengan tekad dan keyakinan Okta berusaha mewujudkannya dengan pasti.
Kebetulan bisnis Okta di bidang kesehatan, sehingga dirinya jadi lebih mudah untuk mengerahkan kemampuannya dalam membantu banyak orang.
“Sekarang cakupannya dapat lebih luas lagi ketika berjuang untuk maju Bacaleg DPR RI di Dapil Banten III. Setiap minggunya 4 hari dan satu hari saya turun ke 5 sampai 8 titik lapangan dengan keseriusan. Saya cinta sekali turun dapil dan saya mendengarkan teman-teman di lapangan. Tentunya bisa punya pandangan yang baru setiap saya turun dapil, ada pelajaran yang baru.”
Perempuan mandiri, menurut Okta bukan berarti tidak boleh bergantung kepada suami, bukan juga menjadi seorang perempuan yang memimpin dalam sebuah keluarga, jadi masing – masing tetap harus pada perannya dan porsinya.
“Menjadi pemimpin atau memiliki otoritas di ruang publik, juga bukan berarti kita menjadi perempuan yang lupa akan peran kita sebagai istri atau bahkan sebagai orangtua. Menjadi perempuan yang memimpin sebuah perusahaan, sekarang saya aktif di politikus. Tidak membuat saya lupa akan peran saya sebagai Istri dan Ibu. Hebat sekali ya perempuan itu sebenernya. Hanya saja sekarang belum terlalu banyak yang mau menghargai perempuan, seperti patriarki dan lain sebagainya. Maka dari itu disini saya mau memperjuangkan hak – hak wanita ini”, ungkapnya.
Mengambil Konsentrasi Isu-Isu Masalah Perempuan
Okta mengungkapkan banyak pemberitaan tentang kekerasan kepada perempuan atau pelecehan dan perselingkuhan. Dimana, isu – isu tersebut sangat merugikan bagi pihak wanita, karena walaupun perempuan sebagai korban tetapi mereka itu jarang sekali bisa menyuarakan atau mengungkapkan kebenaran. Okta pun sangat menyayangkan hal seperti ini. Dan situasi inilah yang mendorong Okta memutuskan untuk fokus terhadap masalah perempuan. Okta bersyukur ia seringkali dipercaya teman-teman untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan yang terjadi.
“Jadi saya punya teman-teman yang ada masalahnya lalu konsul ke saya karena di antara teman-teman, saya yang paling muda. Ketika saya menjadi konsultannya mereka ya Alhamdulillah mereka mengikuti saran saya. Harapan ke depan, jika perjuangannya tercapai, Okta ingin lebih bisa menyuarakan hak – hak perempuan dan kebebasan perempuan”
Program Unggulan Okta Kumala Dewi
Lulusan Magister Akuntasi yang gemar memasak ini terkenal sebagai sosok merakyat dengan hati yang melekat penuh pada masyarakat dan memiliki beberapa progam unggulan. Ia mengutamakan program unggulan untuk kesehatan dan pendidikan masyarakat. Kesehatan dan pendidikan menjadi alasan utama mengingat masyarakat dengan pemikiran berkualitas akan didukung oleh kesehatan dan pendidikan.
“Saya sering terjun ke lapangan atau mengunjungi ke daerah pemilihan saya atau lebih sering disebut turun dapil ya. Di sana saya mendengar kebanyakan orang keluhannya seputar kesehatan dan lapangan pekerjaan. Ini adalah tugas saya nanti. Jadi bagaimana lingkup orang yang punya potensi di daerah Tangerang.” (Robinson)