Kota Tasikmalaya, Demokratis
Dengan dilakukannya pengguntingan pita bertanda selesainya pembangunan Pasar Besi Sumber Makmur (PBSM) Cikurubuk Kota Tasikmalaya yang menurut rencana segera beroperasi kembali di bulan Agustus ini usai 151 Kios hangus terbakar dilalap si jago merah Januari 2023 lalu. Selesainya renovasi ini tentunya disyukuri oleh para pedagang Pasar Besi Sumber Makmur tersebut dengan mengadakan Tasyakur Bin Ni’mah yang diisi Tabligh Akbar.
“Dari aspek anggaran, ini bisa didukung dengan anggaran yang ada meski pada waktu musibah sudah berjalan setengah penentuan alokasi anggaran. Artinya, anggaran 2023 sudah diputuskan dan di bulan Januari 2023 lalu ada musibah pasar ini kebakaran,” ucap Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya H. Andi Warsandi kepada wartawan usai gunting pita yang dilakukan oleh Camat Mangkubumi, Ahad (30/7/2023).
Disebutkannya, ketika terjadi musibah kebakaran tentu pemerintah harus bergerak cepat mengambil langkah akseleratif bagaimana caranya pasar besi ini bisa diperbaiki. Pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah Kota Tasikmalaya dan dinas terkait untuk bisa melakukan langkah supaya ada daya dukung dan anggaran agar pembangunan bisa berjalan.
“Disyukuri anggaran bisa direalisasikan kurang lebih 1 Milyar untuk rehab dan revitalisasi 151 Kios yang ada di Pasar Besi Sumber Makmur Cikurubuk ini,” terang politisi Partai Gerindra ini.
Lanjut dia, anggaran ini bisa disimpan di BTT, sehingga bisa dipergunakan untuk renovasi pasar besi ini.
“Disyukuri bisa selesai di semester pertama. Jadi, sesuai dengan harapan para pedagang bisa memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan kembali,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Pasar Resik 1 H. Udin menyampaikan, jumlah kios yang terbangun ada 151 kios dan tinggal dilakukan penomoran saja.
“Untuk efektifitasnya nanti akan dilaunching oleh Pj. Wali Kota, dan setelah itu bisa digunakan oleh para pedagang itu sendiri,” ucapnya.
Dia juga berpesan kepada para pedagang yang akan menempati kios, apa yang sudah terjadi kemarin menjadi pelajaran dan tidak akan terulang kembali yakni kewaspadaan terhadap hal yang nantinya akan merugikan semuanya.
“Dari kebersamaan ini bisa dijaga dengan baik dan jangan terlalu mengandalkan keamanan, karena ada swadaya dari masyarakat untuk menjaganya bareng-bareng. Mengingat kios ini dalam keadaan terbuka, bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (Eddinsyah)