Bogor, Demokratis
Praktik layanan kesehatan oleh oknum perawat di Kampung Kukun RT 009/005 Desa Sirnagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, diduga tanpa izin. Pasalnya, praktik layanan kesehatan tersebut diketahui berlangsung sudah cukup lama, namun tidak memasang papan nama layaknya praktik umum dokter dan perawat lainnya.
Diketahui, praktik dokter tersebut melakukan pengobatan dari mulai penyakit ringan sampai tindakan operasi seperti yang dikatakan salah satu anggota keluarga korban almarhum beinisial A warga Kampung Bondol RT 01/07 Desa Bendungan.
“Saya bawa ibu sekitar dua bulan yang lalu untuk berobat ke rumah dokter Yudho, karena ibu saya mempunyai penyakit gula, sampai di sana dokter Yudho menyarankan dua jari kaki ibu saya dipotong karena menurutnya tidak ada pilihan selain jari kakinya dipotong. Dengan perasaan waswas akhirnya saya menyetujui dua jari kaki ibu saya pun dipotong,” katanya saat ditemui di kediamannya, baru-baru ini.
Menurut A, keluarga korban sebelumnya memang tidak ada kejanggalan apa lagi curiga yang tidak baik terhadap dokter Yudho.
“Seperti dokter-dokter lain setelah berobat ada tindakan saya disuruh bawa kembali ibu untuk mengecek perban satu sampai tiga kali cek, ternyata bukan sembuh malah semakin parah, hingga akhirnya ibu saya meninggal dunia,” jelasnya.
Selanjutnya, tambah A, baru setelah ibunya meninggal, dirinya mendapat informasi bahwa dokter Yudho itu bukanlah dokter tapi seorang perawat pembantu yang bekerja di salah satu Puskesmas Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.
“Untuk kejadian yang menimpa ibu saya, berharap ada pertanggung jawaban dari dokter Yudho karena setelah berobat itu ibu saya bukan sehat malah makin parah hingga sampai meninggal,” katanya sembari meneteskan air mata.
Terpisah, Yudho oknum perawat yang diketahui merupakan perawat pembantu yang bertugas di Puskesmas Cariu saat dimintai keterangan melalui pesan WhatsApp, enggan memberikan komentar, bahkan pesan yang dikirim tidak direspons.
Masyarakat berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan aparat kepolisian segera memberikan tindakan tegas terhadap oknum perawat yang nyambi menjadi dokter gadungan sebelum kembali makan korban. (Ruslan AG)