Jakarta, Demokratis
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelayaran dan penerbangan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan Kementerian Perhubungan menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pemberdayaan Masyarakat (DPM) secara gratis di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau dan di Padang, Sumatera Barat.
DPM merupakan program pemerintah sebagai tindak lanjut dari visi pemerintah Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
Kepala BPSDM Perhubungan Sugihardjo di Jakarta menjelaskan bahwa DPM yang dilakukan di Kementerian Perhubungan Terdiri dari beberapa jenis yaitu Safety & Security, Community Development dan Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Sesuai dengan tugas dan fungsi Kemenhub, DPM dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di sektor transportasi, kompetensi SDM di bidang transportasi dan kualitas pelayanan publik di sektor transportasi,” jelas Sugihardjo.
Secara umum manfaat DPM adalah membekali individu dan masyarakat dengan kompetensi dasar transportasi. Setelah memiliki kompetensi dasar tersebut, diharapkan dapat meningkatkan daya saing dalam mendapatkan pekerjaan dan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
”Tahun 2020 BPSDM Perhubungan memiliki target peserta DPM sebanyak 120.000 orang yang akan dilaksanakan oleh seluruh sekolah di lingkungan Kemenhub dan akan difokuskan lokasinya sebagaimana arahan Menteri Perhubungan yaitu di wilayah 3T, wilayah terdampak pembangunan juga wilayah rawan bencana dan wilayah yang secara ekonomi perlu untuk didorong pertumbuhannya,” ungkap Sugihardjo
Adapun Tembilahan terletak di sebuah delta di muara Sungai Indragiri, menghadap ke pantai timur Pulau Sumatera. Tembilahan merupakan ibu kota Kabupaten Indragiri Hilir.
Lalu lintas utama pada waktu itu memang bukan di jalan raya, tapi di sepanjang Sungai Indragiri beserta anak-anak sungainya. Pelabuhannya cukup ramai dan dilabuhi kapal dari Malaysia dan Thailand. Masyarakatnya tidak sedikit yang bekerja di kapal untuk membawa komoditi dari Tembilahan yang terkenal karena hasil pertaniannya.
Berlatar belakang kondisi tersebut, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumatera Barat memberikan DPM kepada masyarakat Tembilahan yang berprofesi sebagai pelaut, khususnya Awak Buah Kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) dan kapal niaga.
Kegiatan yang telah dibuka secara resmi, kemarin, Senin (24/2), terdiri dari 2 (dua) program diklat. DPM tersebut diselenggarakan dengan bekerja sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tembilahan, Indragiri Hilir. DPM diikuti oleh 820 peserta diklat dengan total sertifikat yang akan di berikan sebanyak 4.415 sertifikat.
DPM yang dilakukan meliputi pelatihan Basic Safety Training (BST) Kapal Layar Motor dan Surat Keterangan Kecakapan Pelaut (SKK) 60 Mil yang diikuti oleh 265 peserta mulai 24 Februari sampai dengan 28 Februari 2020. Selanjutnya, akan diselenggarakan juga berturut-turut selama satu bulan program DPM untuk ABK Kapal Niaga yang diikuti oleh 555 peserta, para peserta akan memperoleh pengetahuan dasar kepelautan dengan output sertifikat keterampilan pelaut yaitu Basic Safety Training (BST) pada tanggal 2 – 11 Maret 2020, Security Awareness Training (SAT) pada tanggal 12 Maret, Security Awareness for Seafarer with Designated Security Duties (SDSD) pada tanggal 12 – 13 Maret 2020, Advanced Fire Fighting (AFF) pada tanggal 14 – 18 Maret 2020, Crowd Management Training (CMT) pada tanggal 23 – 24 Maret 2020, Crisis Management and Human Behaviour Training (CMHBT) pada tanggal 24 – 25 Maret 2020, dan Medical First Aid on board ship (MFA) pada tanggal 19 – 21 Maret 2020.
Di waktu yang bersamaan, BPSDM Perhubungan melalui Politeknik Penerbangan Indonesia Curug (PPIC) bekerja sama dengan SMK Penerbangan Nusantara Ketaping, Padang, Sumatera Barat juga menyelenggarakan DPM bidang penerbangan.
DPM ini merupakan tipe revitalisasi SMK dan diberikan kepada SMK penerbangan yang berlokasi di area Bandara Internasional Minangkabau Padang dengan peserta berjumlah 150 Siswa/i yang berlangsung mulai tanggal 24 Februari sampai dengan 28 Februari 2020.
Dalam pelaksanaan DPM Jenis diklat yang di selenggarakan oleh PPIC adalah Diklat Human Factor yang diselenggarakan selama 3 (tiga hari) dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang. Kemudian Diklat Safety Management System diikuti oleh sebanyak 90 orang berlangsung selama 5 (lima) hari. Harapannya, lulusan SMK yang telah dibekali dengan kompetensi di bidang penerbangan ini dapat terserap untuk bekerja di Bandara Minangkabau atau bandara lainnya.
“Untuk itulah DPM hadir di tengah-tengah masyarakat meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Indonesia di bidang transportasi,” tutup Sugihardjo. (Red)