Jumat, September 20, 2024

Janji Prabowo Beri Makan Gratis Bisa Terwujud, Asal…

Jakarta, Demokratis

Pengamat Ekonomi dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Gede Sandra mengatakan kebijakan Prabowo Subianto yang akan memberi makanan gratis setiap hari kepada pelajar, siswa pra sekolah dan ibu hamil agar mendapat gizi yang seimbang jika terpilih jadi presiden, bisa saja diwujudkan.

Namun, Gede menegaskan Prabowo harus memilih menteri ekonomi yang menganut paham ekonomi strukturalis. Jika tidak, maka kebijakan itu tidak akan bisa direalisasikan dengan baik.

“Bisa saja, tapi syaratnya cuma satu menteri ekonominya jangan pakai menteri ekonomi neo-liberal. Harusnya cari menko yang benar-benar paham ekonomi struktural. Kan sekarang yang dipakai menko neo liberal. Tahunya cuma ngutang aja,” katanya, Jumat (8/9/2023).

Gede menjelaskan, jika nantinya menteri ekonomi yang dipilih Prabowo menggunakan paham strukturalis maka ia tidak akan berpatok pada cara-cara kuno dalam mengolah perekonomian.

Ia menerangkan, kebijakan memberi makan setiap hari itu bukan sekedar impian belaka. Sebab, bunga utang Indonesia per tahunnya mencapai Rp500 triliun. Pembayaran bunga tersebut bisa saja dinegosiasikan dan dialihkan untuk program tersebut, kalau menteri ekonominya menggunakan paham strukturalis.

“Kita bayar utang sekitar bunganya Rp500 triliun per tahun. Nanti kalau Prabowo memilih ekonom strukturalis dia bisa menegosiasi bunga setiap tahun. Mungkin yang awalnya Rp500 triliun per tahun bisa dinego dengan bank investasi internasional atau dalam negeri jadinya cuma bayar Rp200 triliun saja. Jadi kan ada sisa Rp300 triliun bisa dipakai untuk program itu,” terangnya.

Tak hanya itu, nantinya menteri ekonomi strukturalis juga dapat menaikkan rasio pajak. Gede beranggapan, kebijakan itu bisa diwujudkan dalam periode lima tahun presiden.

“Itu kan hanya perlu keberanian. Itu program sebenarnya bagus sekali, juga bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar sekali. Dia kan ada peternakan ayam, toko kelontong, distributor itu bisa jadi lapangan pekerjaan. Bisa menggerakan ekonomi juga,” paparnya.

Meskipun nanti mungkin akan tercipta ‘lahan basah’ untuk dikorupsi, Gede berkomentar persentase dana yang dikorupsi cenderung kecil dan bermuara ke rakyat.

“Yang paling mudah dikorupsi itu proyek pemerintah. Kalau mau korupsi, peternakan ayam itu berapalah nilainya, itu kan lebih menguntungkan rakyat. Ini cenderung kecil dan langsung ke rakyat. Ini rakyat semua, tidak hanya mencegah stunting tapi juga membantu perekonomian rakyat,” ujarnya.

Saat ditanya apakah ini akan berulang seperti kegagalan Food Estate yang diurus oleh Prabowo, Gede menegaskan, kegagalan itu bukan kesalahan Prabowo. Melainkan, kesalahan Jokowi yang menunjuk Menhan sebagai penanggungjawabnya.

“Kalau Food Estate kemarin itu saya rasa kesalahan Jokowi. Orang dia (Prabowo) menteri pertahan kok dikasih pertanian, salah menugaskan,” tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, membeberkan program yang akan dijalankan oleh Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.

Salah satunya adalah Prabowo akan memberi makan gratis setiap hari kepada pelajar, siswa pra sekolah dan ibu hamil agar mendapat gizi yang seimbang.

“Pak Prabowo akan melaksanakan program yang tadi disebut makanan gratis. Kita sudah hitung ada 44 juta anak sekolah di Indonesia,” ujar Hashim dalam acara diskusi ‘Kenapa Aktivis Dukung Prabowo?’ di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo, Jakarta Pusat pada Rabu (6/9/2023).

Selain itu, ada sekitar 30 juta anak pra sekolah. Sehingga ada sekitar 77 juta jiwa yang menjadi sasaran program tersebut.

Demi merealisasikan program tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp400 triliun per tahun. (Albert S)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles