Malang, Demokratis
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 Provinsi Jawa Timur melaksanakan aksi penanaman 10.000 pohon dan pameran daur ulang sampah yang berpusat di Batalyon Armed 1 Singosari, Kabupaten Malang pada hari Senin, 4 Septemer 2023 dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Rangkaian kegiatan puncak peringatan hari lingkungan hidup sedunia tahun 2023 Provinsi Jawa Timur ini diawali dengan penanaman pohon bersama dengan Gubernur Jawa Timur beserta pejabat lainnya yang dipimpin langsung oleh Khofifah.
Dalam kegiatan tersebut diadakan pameran hari lingkungan hidup Jawa Timur 2023 yang diikuti oleh seluruh kader lingkungan se-Jawa Timur dan tak lupa juga SMK Negeri 6 Malang sebagai sekolah adiwiyata mandiri yang menjadi salah satu perwakilan dari Kota Malang.
Perwakilan dari SMKN 6 Malang yaitu Novi Ayu Wulandari, Misbahul Aliim Atho’illah, Naila Putri Amanda, dan Timothy Athlon Pratama Adi didampingi oleh Sulaiman Sulang , S.S,. M.AP mengusung tema pengelolaan sampah plastik berbasis pentahelix. Pengelolaan sampah plastik berbasis pentahelix sebuah konsep multi pihak yang melibatkan pemerintah, pendidikan, industri, media, dan asyarakat berkolaborasi dan berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengelola sampah secara bijak mulai dari hulu ke hilir.
Tema pentahelix yang mereka bawakan adalah pentingnya pemilahan sampah sesuai jenis maupun sesuai warnanya. “Sampah yang terkumpul dipilah terlebih dahulu apalagi itu sampah plastik, harus dipilah sesuai dengan jenis maupun warnanya, sampah plastik yang sudah terpilah akan lebih bernilai dibandingkan dengan sampah utuh yang belum terpilah,” tutur Novi Ayu Wulandari perwakilan Pameran dari SMK Negeri 6 Malang.
“Salah satu contohnya adalah botol minuman, botol plastik yang masih utuh yang berkisar nilainya Rp2000/kg tetapi jika botol tersebut dipilah sesuai jenisnya seperti tutup botol, leher botol, badan botol, dan bawahan botol maka sampah tersebut akan bernilai lenih dari Rp20.000/kg,” bebernya.
Program adiwiyata di luar sana adalah adanya larangan menggunakan plastik, maka tidak dengan SMKN 6 Malang. Di SMKN 6 Malang tidak ada larangan dalam penggunaan plastik tetapi sangat ditekankan pada pemilahan sampah secara baik sesuai jenis maupun sesuai warna. Karena dalam kehidupan sehari hari sangat tidak memungkinkan jika tidak berhubungan dengan plastik. Sampah plastik yang sudah terpilah dapat diolah kembali menjadi barang yang lebih berguna dan bernilai ekonomis.
Salah satu contohnya adalah sampah tutup botol yang diproses menjadi furniture seperti meja, kursi, pot maupun cermin. Dalam program ini SMKN 6 Malang berkolaborasi dengan industri. Program kolaborasi ini menjadi harapan banyak pihak dalam Kelola sampah secara bijak dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. (Kussul)