Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Investasi dan Tujuannya

Mengapa kah harus ada yang ribut jika investasi sudah sesuai dengan sasarannya. Dalam minggu ini kita terganggu oleh ribut rusuhnya tentang investasi. Padahal kita butuhkan.

Dalam simpang siurnya keributan itu bahkan ada yang menyamakan konsep investasi dengan aneksasi (ambil alih). Telah diselewengkan. Sama dengan penjajahan. Luar biasa.

Kalau investasi penanaman modal dan membawa keuntungan finansial, dan dilakukan dengan sesuai dengan undang-undang dan peraturan maka hal itu diperlukan oleh kita. Karena memberi manfaat dan keuntungan. Kita sambut baik dan kita benarkan.

Alasannya jika hanya penanaman kapital atau modal dengan target lain, tentu hal tersebut akan menimbulkan masalah. Itulah agaknya yang terjadi dipelbagai tempat memunculkan masalah, misalnya tambang nikel di Marawi Sulawesi Tenggara. Emas di Freeport di Papua. Menimbulkan kerusuhan keributan.

Terjadi masalah dengan penduduk setempat, dengan pemerintah lokal. Jadinya investasi bukannya sesuai dengan tujuan tetapi bertentangan dengan tujuan. Hanya memunculkan kerusuhan.

Penanaman modal yang diharapkan harus disambut beramai-ramai. Tidak ada yang boleh menghalang. Seperti kebijakan semua pihak haruslah mensukseskannya. Ada istilah jika ada polisi yang menghambat jalan untuk investasi maka Kapoldanya harus dicopot dari jabatan.

Peraturan yang mempersulit seperti menghambat masuknya investor diganti dengan yang baru. Kebijakan demikian sama sejak di pemerintah pusat hingga ke seluruh pemerintah daerah. Tanpa terkecuali pelaksanaannya.

Sebagaimana kita ketahui peananaman modal itu mengandung setidaknya tiga hal yang menguntungkan. Yaitu: pertama, memacu pertumbuhan ekonomi. Kedua, menambah pendapatan penduduk setempat. Ketiga, memacu pertumbuhan ekonomi.

Inilah yang menjadi tujuan utama, menumbukan perekonomian (economic growth) seperti terjadinya kenaikan hasil perekonomian negara; Bertambahnya tenaga kerja peduduk setempat dengan gaji yang naik.

Dengan faktor demikian kita mendorong investasi masuk ke negara kita. Dengan harapan semakin banyak investasi masuk ke negara kita maka positif dampaknya kepada perekonomian negara. Dengan sebab itulah investasi kita sokong.

Lain halnya jika investasi tidak menguntungkan. Sebutlah investasi di Marawi Sulawesi Tenggara (Sulteng) dan Freeport. Malah menimbulkan kerusuhan dan ricuh.

Investasi haruslah meningkatkan ekonomi, menambah gaji rakyat setempat, lapangan kerja dan sebagainya. Beberapa kasus memang menunjukkan hal demikian.

Artinya yang terjadi tidak sesuai bahkan sebaliknya, tidak membawa keuntugan finansial bagi penduduk setetempat. Hanya investor berkedok keuntungan sendiri.

Semoga kita sadari bersama bahwa investasi yang seuai dengan harapan itu haruslah terlaksana. Demi majunya bangsa dan negara. Semoga!

Jakarta, 11 Oktober 2023

*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles