Hidup perlu memilih jalan yang benar.
Saat banyak uang jangan sampai tersesat atau salah jalan.
Saat bahagia jangan lupakan diri.
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua.
Siapa saja dan apapun statusnya, orang awam atau seorang tokoh pasti bisa dihinggapi penyakit sombong ini.
Di tingkat ke-1:
Sombong disebabkan oleh faktor material, di mana kita merasa:
Lebih kaya
Lebih berkuasa
Lebih tinggi jabatan
Lebih rupawan
Lebih terhormat
Dan lain sebagainya.
Di tingkat ke-2:
Sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan, kita merasa:
Lebih rajin
Lebih pintar
Lebih kompeten
Lebih berpengalaman
Lebih berwawasan
Di tingkat ke-3:
Sombong disebabkan oleh faktor kebaikan, kita sering menganggap diri kita:
Lebih bermoral
Lebih pemurah
Lebih banyak amalnya
Lebih bersemangat berjuang dan beribadah
Lebih banyak kontribusinya untuk umat
Lebih tulus
Yang menarik…
Semakin tinggi tingkat kesombongan kita,
Semakin sulit pula kita untuk menyadarinya.
Sombong karena material, mudah terlihat.
Namun, sombong karena pengetahuan, apalagi sombong kerana kebaikan.
Sulit dilihat.
Karena, seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.
Cobalah setiap hari kita melakukan pemeriksaan diri.
Kadang kita perlu orang lain untuk menyadarkan diri kita… Kita juga perlu kritikan dan teguran dari orang lain.
Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehinaan diri dan kejatuhan yang mendalam.
Tetaplah bersabar dan rendah hati.
Kerana boleh jadi orang yang kita anggap biasa-biasa saja, tapi ternyata dia lebih hebat daripada kita.
Semoga kita dijauhkan dari penyakit hati berupa kesombongan ini.
Mari periksa diri kita, di tingkat mana kesombongan kita berada.
Selamat beraktifitas.
Semoga kita selalu dalam keadaan bahagia, sehat, istiqomah dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Aamiin aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Syari’ah UIN IB Padang, Ketua Wantim MUI Sumbar, Anggota Wantim MUI Pusat, A’wan PB NU