Innama buistu liutammima makarimal akhlak (Hadis Riwayat Baihaqi). Artinya adalah: Aku diutus menyempurnakan akhlak manusia. Hadis ini menjelaskan bahwa kiprah Rasulullah tidak terlepas dari wahyu.
Menyempurakan rahmat bagi manusia adalah dengan berakhlak. Di samping itu ada berilmu. Sebab, mustahil tanpa ilmu orang menjadi berakhlak.
Akhlak Rusulullah itu adalah Al Quran. Hadits dari Aisyah Radhiyallahu Anhu. Kata demikian jawaban istri Rasulullah. Jawaban itu adalah menjawab pertanyaan sahabat. Bagaimana ahklak Rasulullah itu. (Etika berpendapat ala Rasulullah. Etika 21 Februari 2023)
Selanjutnya bagaimana akhlak terhadap Rasulullah dalam praktek. Tujuannya agar operasional dalam pelaksanaannya sehari-hari. Dalam arti akhlak bersumber dari Rasulullah dapat terlaksana.
Sebab tidak sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah. Hal itu banyak dalam masyarakat terjadi. Menyimpang namun selalu dilakukan.
Prof Yunahar Ilyas alm menulis buku berjudul Akhlak Rasulullah menyampaikan tiga hal ini yang penting dalam rangka melaksanakan akhlak Rasulullah yang sesuai dengan Al Quran. Yaitu pertama, menuruti pelaksanaan dilakukan oleh Rasulullah. Kedua, membaca selawat pada Rasulullah. Ketiga, ijtihad para ahli kalau tidak ada dilakukan oleh Rasululah.
Pertama, menuruti apa yang dilakukan oleh Rasulullah artinya menyesuaikan hukum yang telah ada dan petunjuk Rasulullah (ijtihad). Umpamanya sholat yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan Rasulullah seperti sholat; Sholat raitu ushalli. Sholatlah engkau sebagai mana aku sholat kata Rasulullah.
Kedua, membaca selawat atas Rasulullah. Misalnya allahumma salli ala Muhammad wa ala alihi Muhammad. Artinya mendoakan Rasulullah dan keluarganya dan para sahabatnya. Merupakan akhlak yang kedua yaitu berselawat pada Rasulullah.
Ketiga, melakukan ijtihad bila mana belum ada hukum dan percontohan. Satu umpama Rasulullah satu kali dengan sahaba melihat ada okulasi tanama. Ditanyakan kepada Rasulullah bagaimana hukumnya okulasi perkawinan tanaman. Rasulullah menjawab, kamu lebih tahu duniamu. Artinya boleh dilakukan. (Hadis Bukhari Muslim). Demikian Prof Yunahar Ilyas menjelaskan.
Karena itu kiranya kita perlu mengetahui agar berpendapat secara etis dan menjadi pelajaran. Agar bisa menyampaikan pendapat secara bijaksana. Mengambil contoh kiprah yang dilakukan Rasulullah.
Kita berpendapat ahlak Rasulullah perlu diteladani. Agar Islam yang berkemajuan dapat tecapai. Insya Allah!
*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta