Sabtu, November 2, 2024

Perang Gaza Belum Berakhir

Maksud Negara Palestina memenangkan perang dengan Israel adalah mencapai kemerdekaan. Jauh dari terwujud. Realitas terjadi sebaliknya.

Malahan masih berkecamuk. Perang di Gaza belum memasuki tanda-tanda berakhir. Seperti kita ketahui perang masih berlanjut. Adanya aksi kemanusiaan di silang Monas Jakarta 5 November 2023 yang lalu adalah tanggapan simpati pada Palestina dan perang diakhiri.

Kalau ditanya kapan berakhir konflik Hamas dengan Israel jawabannya wallahu a’lam. Tiada ada orang yang tahu sebab genjatan senjata saja belum bisa. Apakah perdamaian antara Hamas dan Israel.

Muncul rasa gelisah lantaran belum menentunya situasi Negara Palestina dan Israel tersebut. Hingga menjadikan dunia  berada dalam kondisi tidak menentu. Masing-masing pihak terlibat hanya mau berpihak negara yang didukungnya. Tidak mencari solusi atau jalan keluar.

Negara besar seperti Amerika membantu Israel sekutunya. Hingga negara itu turut serta memberikaan bantuan hingga bangunan. Membombardir via udara sampai gedung pemukiman penduduk hancur rata dengan tanah.

Kebrutalan yang dilancarkan ke Palestina mendapat dan empati dari banyak negara dunia. Lalu memberikan bantuan  antara lain negara Islam, Cina dan Uni Soviet. Melawan Amerika dan persatuan negara Eropa.

Padahal mereka bangsa tergolong super power yang berkamampuan menyetop perang tersebut. Sementara bangsa yang lain seperti Indonesia ingin mencari jalan supaya konflik itu berhenti. Mereka bangsa yang berbatasan berdamai. Hidup saling membantu satu dengan yang lain.

Kita ketahui bahwa perang sekarang ini termasuk perang besar. Telah membunuh ribuan orang tak berdosa, anak-anak dan perempun sipil. Menghancurkan harta benda sepereti gedung dan sarana lain yang mesti dilindungi, rumah sakit misalnya.

Tempat yang harusnya tak boleh dirusak. Karena menjadi tempat perlindungan bagi anak dan perempuan serta orang tua yang tidak berdosa. Tetapi Israel zionis tak memperdulikannya. Dibom juga sampai menjadi rata dengan tanah  lantaran  dibombardir.

Kedua belah pihak tentunya Palestina dan Israel yang menanggung akibatnya. Menderita karena adanya perang. Kita saksikan di layar televisi setiap waktu terjadi.

Kita mencari bantuan kemanusian sebagai simpati pada tragedi itu. Sejak selimut, obat-obatan, makanan dan lainnya. Bantuan darurat itu tidak memadai selama  konflik masih terjadi.

Berton-ton bantuan telah dikirim Indonesia ke sana. Melalui lembaga Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan Palang  Merah Internasioal. Yang kemudian diatur pembagiannya disampaikan lewat perbatasan.

Juga di Jakarta yaitu di silang Monas, dilaksanakan aksi simpati terhadap Palestina. Tidak kurang diikuti dari 2 juta orang dalam aksi massa tersebut. Di antaranya Menteri Luar Negeri Indonesia Repulik Indonesia Retno Marsudi hadir dan membaca puisi empati terhadap keluarga para koban Palestina.

Amat bagus puisi yang dibacakan. Menteri Luar Negeri Republik Indionesia Retno Marsudi dapat menyentuh perasaan, tergugah untuk memberikan rasa simpati dari hati.

Harapan kita semoga simpati diringi usaha diplomasi bersama dengan negara lain terutama bangsa Palestina dapat mencapai kemerdekaan. Kita membantu apa yang bisa dengan kemampuan kita bekerjasama dengan negara yang lain.

Akhirnya dengan 5,5 ton bantuan kemanusiaan, semoga dapat meringankan penderitaan sebagai bantuan korban perang di sana. Doa kita semoga keluarga para korban dapat sabar menerima musibah ini. Semoga Allah melindungi kita semua. Amin!

Jakarta, 5 November 2023

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles