Kadisnakertrans Karawang, Drs Okih Hermawan didampingi Kepala UPTD BLK, Jauhari.
Karawang, Demokratis
Meski Kabupaten Karawang salah satu daerah kawasan industri paling terbesar di Jawa Barat namun jumlah angka pengangguran di daerah industri ini cukup tinggi.
Demikian disampaikan oleh Kadisnakertrans Karawang didampingi oleh Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Jauhari, Kamis (5/3) di ruang kerja Kepala UPTD setempat.
Menurut Okih Hermawan, untuk mengatasi pengangguran di lumbung padi Karawang pihaknya saat ini terus mengembangkan Badan Latihan Kerja di wilayah kerjanya.
“Di samping itu juga kita tetap menerapkan Perda No 1 Tahun 2011 tentang ketenaga kerjaan. 60% dari daerah Karawang dan 40% dari luar daerah Karawang,” katanya.
Drs Okih Hermawan juga menambahkan segera melaksanakan pemagangan terhadap 480 orang lulusan sekolah SMK di 23 perusahaan di Karawang.
“Pihak Disnakertrans akan memagangkan 480 orang lulusan SMK di 23 perusahaan di Karawang,” ungkapnya.
Diakui oleh Plt Kadis Pariwisata bahwa pengangguran di Kabupaten Karawang dewasa ini cukup tinggi. Tentu jika pengangguran bertambah orang miskin juga pasti bertambah di Karawang.
“Soalnya mereka itu butuh makan dan sementara mereka tidak ada pekerjaan,” tandasnya.
Bagaimana pihak Pemerintah Karawang untuk menyikapi angka pengangguran tersebut? Karena sangat ironis bila tikus mati di lumbung padi. Begitu sebaliknya daerah Karawang adalah sarang perusahaan dari berbagai produksi tapi warga masyarakatnya angka pengangguran sangat tinggi.
Dalam kesempatan itu menjawab pertanyaan Demokratis tentang kasus wabah virus corona yang sudah merambah di puluhan negara di dunia dan mewaskan ribuan orang, untuk mengantisipasi virus corona itu di Karawang, menurut Okih Hermawan tim untuk bekerja dan menangani hal virus korona itu telah dibentuk dengan berkerja sama dengan pihak Dinas Kesehatan.
“Namun kami mengharapkan agar Ketua Rw, Rt maupun Kepala Desa di masing-masing wilayah berperan aktif untuk memantau siapa tahu ada TKW yang pulang dari negara lain ke wilayahnya. Maka itu tugas Ketua Rw maupun Ketua Rt melakukan pemantauan dengan langsung ke rumahnya. Kan kita belum tau apakah TKW itu terkena virus corona atau tidak. Kalau sudah terindikasi langsung dilaporkan ke pihak Pemerintah Karawang supaya ditangani secara langsung,” kata Okih Hermawan kepada Demokratis.
Kemudian ketika ditanya bahwa apakah pemerintah melakukan pemantauan terhadap TKA (Tenaga Kerja Asing) ada di Karawang, menurut Okih Hermawan bahwa sosialisasi akan dilakukan di hotel-hotel tempat TKA itu menginap.
“Dan hotel yang ada di kawasan di situlah kita lakukan sosialisasi soal virus corona itu,” pungkasnya. (Juanda Sipahutar)