Bintang UFC Conor McGregor semakin serius mempertimbangkan siap maju mencalonkan diri untuk menjadi Presiden Irlandia.
Gagasan mencalonkan diri menjadi Presiden Irlandia ini bukan pertama kali dilontarkan oleh McGregor. Namun, ia terlihat lebih serius setelah beberapa kejadian belakangan ini.
Dalam unggahan di media sosial, ia menjelaskan mengapa dirinya jauh lebih baik dibandingkan dengan kandidat-kandidat alternatif lain.
“Potensi persaingan jika saya mencalonkan diri. Gerry Adams, 78 tahun. Bertie Ahern, 75 tahun. Enda Kenny, 74 tahun. Masing-masing memiliki ikatan yang tidak dapat diputuskan dengan politik partai masing-masing.”
“Terlepas dari apa yang dirasakan oleh publik di luar partai mereka, partai-partai ini memerintah diri mereka sendiri vs memerintah rakyat,” tulis McGregor di akun X miliknya, dikutip Mirror.
McGregor melanjutkan, dari nama-nama di atas jelas ia jauh lebih muda dibandingkan dengan calon lain. Selain itu, dia pun tidak punya afiliasi politik yang bisa menimbulkan bias.
“Saya beradaptasi. Saya tidak memiliki afiliasi atau bias atau favoritisme terhadap pihak mana pun. Mereka dengan tulus akan dimintai pertanggungjawaban mengenai pengaruh saat ini perasaan publik.”
“Saya bahkan akan memilih semuanya. Akan ada pemungutan suara setiap minggu untuk memastikannya. Saya bisa mendanai. Bukan saya yang berkuasa sebagai Presiden, tapi rakyat Irlandia, saya dan Anda,” katanya.
Sang petarung berbicara blak-blakan dalam beberapa minggu terakhir tentang isu-isu politik menyusul penikaman tiga anak dan seorang pengasuh di Dublin.
Kerusuhan kemudian terjadi di kota tersebut ketika tersangka diklaim sebagai orang asing. Unggahan media sosial McGregor pun ikut diselidiki oleh polisi karena diduga berisi hasutan.
Tidak mau tinggal diam, McGregor balik menyerang dan menuduh pihak berwenang menjadikannya sebagai kambing hitam.
“Cobalah mengambinghitamkan saya sesuka Anda. Jika itu membuat Anda merasa lebih baik, saya akan menerimanya,” demikian ia berkicau.
Selain itu, dia juga merilis sebuah pernyataan yang isinya meminta pemerintah untuk bertindak agar bisa menjaga reputasi Dublin sebagai kota yang dikenal ramah.
“Saya berdoa agar jalanan tetap tenang dan damai. Kami orang Irlandia dikenal dengan hati yang indah. Kami memiliki sejarah yang membanggakan untuk tidak menerima rasisme,” katanya.
“Saya sangat yakin para pemimpin kita harus mengatasi masalah ini secara langsung melalui reformasi kebijakan yang serius mengenai proses imigrasi dan pengungsi Irlandia.”
“Ini bukan waktunya untuk berdebat dan mengambil sikap. Para pemimpin terpilih kita harus bertindak demi kepentingan terbaik warga negara Irlandia dan negara tercinta kita. masa depan negara,” imbuh dia. (Rio)