Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PC ISNU Kota Tasikmalaya Gelar Konfercab Ke II dan Bedah Buku, Momentum Perkuat Silaturahim Para Sarjana NU

Kota Tasikmalaya, Demokratis

Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Tasikmalaya yang diketuai Aos Mahrus, M.Si, di penghujung 2023 ini menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) Ke II dan Bedah Buku di salah satu hotel di Jln. Sukalaya Kota Tasikmalaya, Jumat (29/12/2023).

Heni Hendini (Ceu Heni) selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan, kegiatan Konfercab ini merupakan momentum untuk memperkuat tali silaturahim para sarjana NU, agar organisasi ISNU dapat lebih berperan secara nyata dan inovatif tidak hanya dikalangan warga NU, tapi juga bagi warga Kota Tasikmalaya pada umumnya.

“Tujuan Konfercab ISNU ini untuk memilih Ketua PC ISNU yang baru yang telah mendapat restu dari H. Dudu Rohman, M Si, selaku Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tasikmalaya,” ucapnya kepada wartawan usai acara.

Disebutkan Heni, Konfercab Ke II ini juga akan dihadiri oleh PW ISNU Jawa Barat Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si, dan rencananya dibuka oleh Pj. Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S STP, ME,. Sementara Sekda Kota Tasikmalaya Drs. H. Ivan Dicksan H, M.Si, akan memberikan pemaparan tentang pentingnya sinergitas antara para sarjana NU, masyarakat dan pemerintah dalam pembangunan di Kota Tasikmalaya.

“Kami juga mengadakan kegiatan Bedah Buku ‘Tarekat Ngaji Ajengan Bustomi’ yang ditulis Aos Mahrus, M.Si, dengan menghadirkan narasumber antara lain: Nunu Nazarudin Azhar (Penulis dan Budayawan Sunda), Romo Mikael Adi Suswanto (Pemuka Agama Katolik dan Mahasiswa Pasca Sarjana S3 UIN Sunan Gunung Jati Bandung), dan Dr. H. Kurniawan, SE, M.Si, Ak, CA, ACPA, CRBC (Akuntan Keuangan Publik),” urai Heni.

Pihaknya berharap, dengan menghadirkan pembicara dari kalangan pemuka agama lain, para peserta yang hadir mendapatkan wawasan baru bahwa model gerakan keagamaan satu sama lain memiliki kemiripan dan kesamaan. Saling mengenal keyakinan, harus dilakukan dengan proses yang tepat.

“Mengenal dan toleran terhadap perbedaan menjadi modal yang sangat baik, agar antar warga dapat bekerjasama dalam menghadapi berbagai masalah sosial seperti kemiskinan dan sebagainya,” jelasnya. (Eddinsyah)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles