Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan harapannya pada pemenang pemilihan presiden nanti memahami dan berdiri tegak sebagai kepala negara. Menjadi penyelesai persoalan bangsa.
“Tidak sekadar seperti ajang acara cerdas cermat saja. Kalau jadi seperti cerdas cermat betapa dangkalnya kita,” ungkapnya.
Ia menyatakan hal demikian dalam acara jumpa awak media di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jalan Menteng Raya No. 62 Jakarta Pusat, 28 Desember 2023. Acara yang dihadiri Abdul Mukti berjudul Gathering Muhammadiyah. Turut hadir Dadang Kahmad mantan ketua PP Muhammadiyah dan para awak media.
Acara yang dikaitkan dengan acara debat calon wakil presiden, mengedepan esensi pemilihan presiden dan pemilu 2024. Menjadikan pemilu yang bermartabat dan bebas dan lebih baik. “Minimal dari kecurangan,” kata Haedar Nashir.
Ia sependapat dengan pemilu yang memilih dengan hati nurani dan kecerdasan serta kebaikan. Hanya dengan itu menjauhkan diri dari pragmatis sempit. Lantaran pemilu adalah sumber legitimasi.
Abdul Mukri Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah menambahkan, pemilu harus demokratis maka mesti diikuti oleh semua warga negara. Pada kesempatan tersebut Abdul Mukti mengimbau warga Muhammadiyah berpartisipasi pada pemilihan umum. “Jangan ada yang tidak memilih atau golput,” tegasnya.
Seperti kita mengetahui memang Muhammadiyah tidak berpartai politik dan berpolitik praktis. Tetapi tidak berarti tidak berparitisipasi di dunia politik. Hanya tidak di bawah naungan partai politik tertentu.
Muhammadiyah mepersilahkan memilih partai sesuai hati nurani masing-masing. Sebab dalam pandangan Muhammadiyah tiap calon adalah sama. Karena itu dipersilahkan memilih sosok mana yang sesuai dengan hati nurani mereka. Tidak mendukung siapapun.
Berprinsip netral terhadap partai mana pun. Berprinsip netral dan tidak memihak kepada siapapun. Sesuai kebijakan organisasi.
Yang kita harapkan pemilu itu berjalan damai. Tidak ada gangguan apa-apa. Berjalan demokratis jauh dari kecurangan.
Jakarta, 30 Desember 2023
*) Penulis adalah Doktor Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta