Jakarta, Demokratis
Jadwal agenda kunjungan kerja Komisi I DPR ke luar negeri yang dijadwalkan akan mengunjungi Turki, Polandia dan Iran, tertunda akibat merebaknya virus Corona.
“Jadwal telah diputuskan oleh Komisi I, pemberangkatannya yang ditunda,” kata Syaiful Tamliha anggota Komisi I DPR di Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Kunjungan kerja semestinya akan berlangsung pada tanggal 14 Maret 2020 yang akan datang. “Dengan gagalnya kunjungan kerja ke 3 negara tersebut, jadi batal jalan-jalan,” ujarnya sambil setengah tersenyum.
Tamliha menceritakan pengalamannya yang baru pulang dari Vatikan saat kunjungan kerja ke Katedral Paus dalam rangka persiapan kunjungan Paus ke Jakarta yang akan berdialog dengan tokoh Islam di Mesjid Istiqlal di Jakarta, lewat jalan kaki dari Gereja Katedral ke Mesjid Istiqlal di Jakarta.
“Di dalam perjalanan saya menemukkan banyak warga China sekarang ini yang ditolak berkunjung ke sejumlah negara termasuk di Italia dan Budapes, semenjak berjangkitnya virus Corona di Wuhan, China,” katanya.
“Kita beruntung masih memiliki kesukarelaan untuk membantu warga yang terkena Corona. Walau masih ada sebagian kecil yang panik memborong makanan di pusat perbelanjaan,” kata Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.
“Dalam situasi kondisi yang seperti ini semestinya jangan panik, dengan agar mengutamakan gotong royong kembali,” jelasnya.
Selain itu ia juga meminta dalam komunikasi publik antar pejabat pemerintah agar ditangani satu pintu saja, agar tidak memanaskan suasana setelah 2 warga Depok terjangkit Virus Corona yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memang telah memasukkan program ancaman virus Corona walau anggarannya belum dialokasikan karena sebab ini baru saja kejadiannya di akhir bulan Januari tahun 2020 ini,” kata Komang Koheri anggota Komisi VIII yang jadi mitra BNPB.
“Walau BNPB memiliki dana on call yang berada di Menteri Keuangan,” tambahnya.
Pada tahun anggaran 2020 anggaran BNPB mendapat alokasi sebesar Rp 700 miliar. “Anggraan ini terlalu kecil untuk menangani bencana serentak dan virus Corona. Malah justru anggaran BNPB tahun 2020 lebih kecil dari tahun 2019,” papar Komang dari Fraksi PDI Perjuangan.
Dengan kata lain anggaran BNPB terlau kecil untuk atasi virus Corona apalagi ditambah bencana banjir serentak awal tahun.
“Namum BNPB menuai pujian karena telah memasukkan program ancaman virus Corona yang telah menjadi program BNPB. Walau secara teknis telah ditangani instansi lain dengan melalui pemasangan pengendalian suhu panas bagi warga atau wisatawan yang berpergian lewat bandara atau pelabuhan,” kata Koheri. (Erwin Kurai)