Jakarta, Demokratis
Menko Marves, Luhut B Pandjaitan tidak rela kebijakan hilirisasi yang menjadi tugasnya banyak disalahartikan. Termasuk dalam debat cawapres yang menjadi pemaparan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang ditanggapi negatif saat memaparkan kebijakan tersebut.
“Saya merasa perlu menyampaikan beberapa catatan terkait program hilirisasi yang menjadi ranah pekerjaan di kantor kami selama ini, serta erat kaitannya dengan tema debat saat itu,” katanya dalam unggahan di akun instragramnya, dikutip Kamis (25/1/2024).
Luhut mengaku menyaksikan cara debat cawapres pada Minggu (22/1/2024) malam. Usai debat, Luhut menyimpulkan banyak informasi yang salah yang disampaikan dalam kesempatan tersebut.
Bila Cawapres Girban menegaskan akan melanjutkan program tersebut, tentu sasarannya pada dua cawapres lainnya yang meragukan kebijakan tersebut.
Dalam unggahan tersebut, Luhut menjabarkan panjang lebar keberhasilan hilirisasi yang dilakukan era Pemerintahan Jokowi. Pertama, menurut Luhut, terkait harga nikel. Jika melihat rata-rata harga selama 10 tahun terakhir, sejak 2014, harga rata-rata nikel dunia adalah USD15 ribuan, masih lebih rendah dibandingkan harga sekarang.
Bahkan pada periode 2014-2019, ketika awal-awal periode hilirisasi mulai dilakukan, harga rata-rata nikel dunia hanya sebesar USD12 ribuan. “Jadi saya kira tim pasangan calon perlu melihat history data yang lebih panjang dalam membaca siklus harga komoditas,” katanya berharap.
Kedua, data ekspor produk turunan nikel pada periode Januari – November 2023 adalah sebesar USD31.30 miliar, naik 0,6 persen dibandingkan ekspor periode yang sama pada tahun 2022 yaitu USD31,13 miliar.
“Meskipun produksi kita meningkat cukup signifikan, bukan berarti pendapatan kita menurun,” katanya menegaskan.
Terakhir terkait LFP, ucap Luhut, tidak benar yang disebutkan itu kalau pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel, yang dipasok LG.
“Selain itu, publik perlu tahu bahwa lithium baterai berbasis nikel itu bisa didaur ulang, sedangkan baterai LFP sejauh ini masih belum bisa didaur ulang,” katanya menegaskan.
Untuk menutup unggahan tersebut, Luhut berharap semua pihak bertindak adil. “Sampaikanlah apa yang benar dan apa yang salah berdasarkan data dan fakta apa adanya,” ucapnya. (Albert S)