Subang, Demokratis
Penggunaan Anggaran bersumber DBHCHT pada TA 2018 yang tidak terserap oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat sebesar kurang lebih Rp 4 miliar dilaporkan oleh Ormas Gerakan Anak Muda Peduli Lingkungan (Gampil) ke Kejaksaan Negeri Subang, belum lama ini.
Dikatakan Ketua Gampil, Enjang Taufik Hidayat, hal ini dikarenakan kesal dengan sikap Kepala Dinkes Kabupaten Subang dr Nunung Suhaeri yang tidak hadir ketika berlangsung audiensi dengan DPRD (Kabupaten Subang) di kantor Pemda Subang, Selasa (10/3/2020). “Hanya dihadiri oleh salah satu Kabid yaitu, Saudara Herman,” katanya.
Sampai beraudensi pun di kantor Dinkes beberapa waktu silam Kadis Kesehatan tidak bersedia hadir. “Hanya diwakili oleh Sekretaris Dinas, dr Syamsu,” katanya lagi.
Kata Enjang pihaknya hanya ingin mengingatkan dan mau meminta kepada Kadis Kesehatan supaya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang tidak terserap akan berdampak pada pelayanan di bidang kesehatan bisa terganggu.
“Kami berharap supaya anggaran dari DBHCHT dapat digunakan sesuai porsinya, yang terpenting buat masyarakat Subang seperti dibangunnya ruangan untuk pasien yang berdampak asap rokok, ruangan paru-paru, karena di kabupaten lain sudah punya,” katanya.
Masih kata Enjang, menurut keterangan yang diperolehnya bila Kadinkes sudah dipanggil oleh Kejari Subang Cq Kasi Pidsus. “Kami dari Ormas Gampil akan terus memantau dan mengkawal perkembangan kasus yang kami laporkan tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya, menurut Enjang Taufik yang akrab disapa Enjang Black, dana DBHCHT dari Kemenkeu RI tahun 2018 dan 2019 Kabupaten Subang mendapat kucuran Rp 10 miliaran, termasuk di dalamnya yang merupakan anggaran SILPA tahun 2018 yang diplotting pada Dinas Kesehatan Subang sebesar Rp 4.266.636.853.
“Kami mempertanyakan dana DBHCHT dari anggaran Rp 10 miliaran yang direalisasi sesuai Keputasan Bupati Subang No.PI.04.02.03/Kep.298-BP4D, tentang Penetapan Alokasi Definitif Perangkat Daerah penerima DBHCHT TA 2019 jumlahnya sebesar Rp 4.735.567.000, lalu sisanya hinggap dimana?” uangkapnya penuh tanya. (Abh)