Jakarta, Demokratis
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan pengalamannya selama dua pekan menjabat sebagai menteri. Dia mengatakan ponselnya sudah dipenuhi curahan hati alias curhat para korban mafia tanah.
“Baru dua minggu jadi Menteri, ribuan pesan masuk ke handphone saya termasuk ke media sosial, baik di komen maupun di direct message DM,” kata AHY dalam sambutannya saat Rapat Kerja Nasional Kementerian ATR/BPN di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
“Pesannya adalah intinya. Pak AHY, Pak Menteri mohon bisa diberantas mafia tanah ini, hidup kami jadi sengsara, kami dizalimi dan macam-macam lagi yang benar-benar menyentuh emosi kita,” ujarnya lagi.
AHY mengaku dirinya sudah menggelar rapat pra operasi pencegahan dan penyelesaian tindak pidana pertanahan. Dia juga mengatakan, sudah bertemu dengan stakeholder terkait yakni Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajaran untuk membahas persoalan mafia tanah.
“Saya diterima dengan sangat baik di Kejaksaan Agung Republik Indonesia beserta para pimpinan lainnya. Jadi lengkap Bapak Jaksa Agung, Wakil Jaksa Agung, 14 Jaksa Agung Muda, luar biasa. Kemudian sore harinya saya diterima dengan hormat oleh Bapak Kapolri, hadir juga Bapak Kabareskrim dan pejabat teras Mabes Polri lainnya untuk meyakinkan bahwa kita semua dalam satu perahu yang sama,” tutur dia.
Diketahui, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi menteri ATR/BPN pada Rabu (21/2/2024) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Usai pelantikan, ia menegaskan akan menyelesaikan beberapa prioritas yang meski hanya menjabat selama delapan bulan. Prioritas yang dimaksud antara lain, sertifikasi elektronik, target pemberian 120 juta bidang PTSL, kepastian hukum untuk tanah untuk proyek infrastruktur, hingga memitigasi permasalahan lingkungan. (Dasuki)