Senin, November 25, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dampak Corona Kepada Ekonomi Rakyat

Oleh Es Tarigan

Wabah virus yang sedang mendunia yaitu yang bernama corona atau covid-19, telah menjadi kepanikan semua pihak, khususnya kepanikan dalam bentuk pro kontra kebijakan, yang saat ini terjadi di pemerintah dan rakyat Indonesia.

Di sisi pemerintah, kepanikan tampak dari berbagai kelemahan kebijakan, di antaranya kelemahan kebijakan pemerintah yang tidak mampu memenuhi kecukupan keberadaan alat penyaring udara (masker), kemudian pemerintah juga masih kurang mampu menyediakan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi wabah tersebut, yaitu rumah sakit untuk rujukan, jumlah tempat tidur untuk pasien, jumlah dokter spesialis dan perawatnya, terakhir tugas sosialisasi atau edukasi dari pihak pemerintah dan jajarannya kepada masyarakat belum sesuai dengan harapan.

Sementara dalam kasus wabah tersebut negara lain  telah melakukan berbagai kebijakan tegas di antaranya, yang saat ini sedang viral yaitu kebijakan yang bernama lockdown. Lockdown dalam pengertian umum artinya dikurung dalam lingkungan terbatas. Sementara sampai tulisan ini terbit kebijakan pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo, belum memberikan kebijakan tegas seperti negara lain. Hal tersebut telah menjadi pro kontra pemikiran di antara sesama warga bangsa.

Di rasa dari sisi kehidupan ekonomi masyarakat, banyak kebijakan apapun yang dilakukan pemerintah saat ini tetap terasa menjadi kesulitan hidup. Publik paham bila pemerintah melakukan kebijakan lockdown, pemerintah merasa tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sembilan bahan pokok masyarakat.

Sebab kebijakan tersebut akan menutup total aktivitas masyarakat dalam jangka waktu masa inkubasi wabah tersebut. Namun bila pun pemerintah melalui presiden Joko Widodo tidak menerapkan kebijakan tersebut, masyarakat pun yang berkatagori warga miskin saat ini sudah kesulitan ekonomi untuk hidup. Contohnya yang menjadi pedagang kecil, disebabkan wabah tersebut otomatis pengunjung sebagai pembeli sudah sangat berkurang. Kemudian para penjual jasa seperti sopir angkutan umum yang sistem pendapatannya berdasarkan sisa dari setoran kendaraannya ke majikan, karena kekurangan penumpang dan tidak mempunyai gaji tetap, maka mereka pun sudah kesulitan hidup.

Banyak profesi seperti yang disebut tadi, kecuali mereka yang memiliki atau menerima gaji bulanan seperti, PNS, BUMN, TNI dan Polri, maka apapun kebijakan pemerintah mereka masih tetap bisa bertahan hidup. Itulah mungkin penyebab Presiden Jokowi tidak menerpakan kebijakan lockdown, namun apapun kebijakan pemerintah yang ada saat ini akan menjadi kondisi bagai buah simalakama, dimakan ibu mati, tidak dimakan bapak mati. Untuk kondisi tersebut diperlukan kearifan kita semua sebagai warga bangsa dalam menghadapi setiap persoalan wabah virus covid-19. Suwarnotarigan1@gmail.com

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles