Bogor, Demokratis
Satuan pendidikan tingkat, Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tajungsari, Kabupaten Bogor yang terdiri dari 26 SD, melaksanakan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Olimpiade Sain Nasional (OSN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N).
Ketua K3S Dedi Setiawan saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, secara keseluruhan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya itu, untuk meningkatkan kecintaan dan apresiasi tentang bidang olahraga, sekaligus meningkatkan kecakapan kolaboratif dan kooperatif.
Meningkatkan kesehatan jasmani, lalu meningkatkan mutu akademis, menciptakan kondisi kompetitif, secara sehat, serta melatih sportifitas dan tanggung jawab. Berikut mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga, meningkatkatkan pesatuan dan kesatuan antar siswa.
Sehingga terkait itu, Ketua K3S yang didampingi oleh Bendaha K3S, mengajak semua yang terlibat dalam kegiatan itu, mulai dari siswa (atlet), para juri yang tergabung dari dewan guru untuk mengutamakan sportifitas. Karena selain bertujuan medidik karakter dan mental para siswa didik. Kegiatan yang dihelat itu juga wadah dalam menjaring siswa terbaik yang akan menjadi utusan pada even yang sama tingkat kabupaten.
Ketua (K3S) SD Kecamatan Tanjungsari Dedi Setiawan menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dimana untuk O2SN rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan olahraga bela diri karate, pencaksilat, senam rimtik putri, senam artistik putra, serta atletik, tenis meja dan badminton.
Di bidang OSN lomba mata pelajaran IPA dan Matematika, dan FLS2N tari kreasi, gambar bercerita.
Pada kesempatan itu Ketua K3S tentunya berharap selama tahapan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, begitu juga dengan hasil, memperoleh sesuai yang ditargetkan.
“Perasingan dalam lomba ini akan berlangsung ketat, karena masing-masing sekolah menurunkan siswa terbaik yang sebelumnya memang sudah diberikan persiapan,” ujar Ketua K3S.
Sementara itu Bendahara K3S Sarna menambahkan, Kepala SDN dan FLS2N tersebut juga bukan semata-mata wadah dalam menguji kemampuan antar sekolah, melainkan juga sarana silaurahmi, baik antar guru maupun siswa. Secara tak langsung masing-masing sekolah dapat menakar apa yang perlu ditingkatkan agar dapat mengikuti sekolah lainnya. (Junaedi)