“Saya mulai banyak minum (alkohol, red). Saya depresi,” kalimat pembuka dari Aubameyang ketika bercerita soal kepergian dari Arsenal.
Pierre-Emerick Aubameyang mengaku depresi sebelum meninggalkan Arsenal. Kondisi itu bermula ketika ia dicopot dari jabatan kapten oleh Mikel Arteta pada Desember 2021.
Pencopotan tersebut merupakan buntut dari keterlambatan Aubameyang pulang ke klub usai pergi ke Perancis untuk menemani sang ibu yang sedang sakit stroke.
Aubameyang kemudian tidak pernah bermain untuk Arsenal lagi. Dia dicoret dari tim utama.
Sejak saat itu, gaya hidupnya berubah drastis. Pemain Timnas Gabon itu benar-benar keluar dari jalur seorang atlet akibat depresi.
Hari-hari yang berat ia lalu beberapa bulan sebelum meninggalkan Emirates. Belum lagi dia harus memikirkan sang ibu.
“Saya yakin saya depresi. Ada sikap yang sangat berbeda dari kehidupan sehari-hari Anda.”
“Misalnya, saya mulai banyak minum. Itu adalah perjalanan yang sulit. Itu dimulai sebelum saya dipecat dari Arsenal.”
“Jadi ya, itu depresi. Menurut saya pribadi, itu terkait dengan kondisi kesehatan orang tua saya. Itu memengaruhi laki-laki, itu sulit.”
“Bagaimana cara keluarnya? Sering kali kami mengatakan bahwa kami harus membicarakannya, tidak ada salahnya,” tutur Aubameyang ketika berbicara di YouTube Colinterview dalam acara Oh My Goal.
Arteta Marah Besar
Aubameyang terakhir kali bermain untuk Arsenal pada 6 Desember 2021. Dia turun sebagai pengganti dalam kekalahan 1-2 dari Everton.
Penampilan itu menutup perjalanan 163 laga bersama The Gunners sejak datang ke Emirates pada 31 Januari 2018.
Singkat cerita, selepas penampilan kontra Everton tersebut–yang awalnya dia tidak tahu akan menjadi laga terakhir–Aubameyang kembali ke Perancis mengunjungi ibunya.
Dia sebetulnya sudah mendapat izin dari Arteta mengingat sang ibu sudah menderita stroke selama beberapa bulan.
Aubameyang sebetulnya telat kurang dari 24 jam. Dia dijadwalkan untuk sampai di markas Arsenal malam hari, tapi dia baru bisa pulang keesokan paginya.
“Saya akan pulang. Biasanya saya seharusnya berangkat kembali pada malam hari daripada pada pagi hari saat latihan.”
“Ibuku ada ujian yang harus diselesaikan, saya tidak bisa berangkat pada malam hari. Jadi, saya berangkat keesokan paginya pada hari pelatihan.”
“Sesampainya di sana, saya harus mengikuti tes, tetapi sebenarnya saya harus melakukannya sehari sebelumnya karena saya datang dari negara lain.”
“Saya tiba, pelatih menyelesaikan pertemuannya. Kemudian dia benar-benar menangis. Dia berteriak kepada saya seperti saya gila, ‘Kamu menaruh pisau di punggung saya. Kamu tidak bisa melakukan itu untuk saya mengingat saat-saat yang kita lalui’.”
“Pada saat itu saya berkata pada diri sendiri bahwa saya tidak akan menjawabnya karena itu akan berakhir dengan kemarahan.”
“Aku tidak pergi berpesta. Dia tahu betul alasan kepergianku. Jadi, saat itu saya tidak mengerti kenapa dia menceramahiku seperti ini,” tutur Aubameyang.
Selepas pertemuan empat mata itu, Aubameyang mengungkapkan bahwa Arteta tidak ingin dia bergabung dengan tim tersebut. Dia harus berlatih sendiri.
Berikutnya, kabar mengejutkan datang bahwa ia kehilangan ban kaptennya. Arteta mencopot ban kapten utama dari Aubameyang saat mengadakan pertemuan hari berikutnya.
Selama pembicaraan, Aubameyang mengetahui bahwa dia tidak akan lagi bekerja dengan anggota tim lainnya. Dia sudah menganggap waktunya di Arsenal sudah berakhir.
Dua bulan kemudian, dia meninggalkan klub. Pada 2 Februari 2022, Aubameyang resmi meninggalkan The Gunners untuk gabung Barcelona setelah kontraknya diputus.
Setelah enam bulan sukses bersama Barca (18 penampilan dan 11 gol), ia kembali ke Liga Inggris bersama Chelsea.
Namun, dia tidak mendapatkan kontrak panjang di Stamford Bridge. Akhirnya, dia harus kembali mencari pelabuhan baru.
Marseille menjadi rumah berikut pada 21 Juli 2023. Dia mendapat kontrak tiga tahun.
Pada musim Ligue 1 2023/2024, Aubameyang sudah mencetak 30 gol di semua ajang musim ini. (Rio)