Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak adalah salah satu kesenian yang berasal dari Pulau Dewata Bali, yang dipertunjukkan oleh para penari laki-laki dengan jumlah mulai dari 50 hingga 150 orang.

Para penari tersebut akan duduk melingkar sambil menyeruakan “cak” secara bersautan hingga membentuk irama khas Bali. Cerita Tari Kecak sendiri berkaitan dengan kisah Ramayana, yakni perlawanan Rama melawan Rahwana.

Saat ini Tari Kecak jadi salah satu warisan budaya sekaligus pertunjukkan khas Bali yang banyak diminati, baik turis lokal maupun mancanegara.

 

Sejarah Tari Kecak

Sejarah Tari Kecak dijelaskan oleh Ni Made Pira Erawati dalam karya ilmiahnya yang berjudul Pariwisata dan Budaya Kreatif: Sebuah Studi Tentang Tari Kecak di Bali yang diterbitkan di Jurnal Kalangwan memberi penjelasan tentang sejarah Tari Kecak.

Awalnya, konsep Tari Kecak yang didominasi oleh koor laki-laki diambil dari Tari Sang Hyang, tarian sakral dan suci yang hanya ditampilkan untuk mengusir wabah penyakit. Karena sakral tarian ini tak boleh dipentaskan secara sembarangan tanpa alasan spesifik. Bahkan jika tarian ini ditampilkan tanpa tujuan sakral dikhawatirkan kesakralan dan aura magisnya hilang.

Di sisi lain banyak orang ingin menikmati tarian Bali yang sakral namun terbentur aturan adat. Sebagai gantinya, Walter Spies yang merupakan seorang pelukis asal Jerman bersama temannya, Baryl de Zoete, bekerja sama dengan Wayan Limbak, seniman tari asal Bali.

Pada tahun 1930-an kemudian terciptakan tarian Kecak yang terinspirasi dari tari Sang Hyang dengan disisipi cerita epos Ramayana, yakni potongan pertempuran Subali dengan Sugriwa, atau perlawanan Rama terhadap Rahwana yang menculik Dewi Sita. (GT)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles