Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Peringati Hari Jadi Desa Bulusibatang Ke-60, Dr. Sampara Halik Launching dan Bedah Buku Butta Kaguruang

Jeneponto, Demokratis

Pemerintah Desa Bulusibatang BPD bersama Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam rangka Hari Jadi Bulusibatang ke 60 melangsungkan Launching dan Bedah Buku karya Dr Sampara Halik yang berjudul Butta Kaguruang , Barobbo Bulusibatang Dulu Kinin dan NantiĀ  Kamis, 26/06/2024 di aula Kantor Desa Bulusibatang.

Hadir memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Desa Bulusibatang, Ketua BPD Desa Bulusibatang, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Azis DDI Barobbo, bersama Tokoh Masyarakat.

Kepala Desa Bulusibatang dalam sambutannya menyampaikan, bahwaĀ  Buku ini fenomenal lantaran tidak banyak desa di Kabupaten Jeneponto dan bahkan boleh jadi desa di seluruh Nusantara, yang mempunyai buku sejarah dan progres desanya, seperti di Desa Bulusibatang ini.

Maka, tidak heran jika buku ini sangat diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi generasi sekarang dan yang akan datang, guna memahami sejarah, potensi desa, dan pandangan atau petuah dari Tokoh-Tokoh masyarakat Barobbo, Desa Bulusibatang pada masa lalu dan di momentum.hari lahirnya Desa Bulusibatang yang ke 60 ini, tentu kita dapat memetik pelajaran yang amat berharga dari sejarah.

Dari sejarah kita dapat mengetahui bagaimana perbedaan dan pertentangan, serta pertukaran pikiran para pendahulu kita, telah mengantar Barobbo-Bulusibatang ke gerbang kemajuan dan melalui dinamika itulah kita banyak belajar bagaimana toleransi keterbukaan para pendahulu kita, pendiri Barobbo-Desa Bulusibatang, dapat menerima perbedaan pendapat, bahkan kritik tajam sekalipun.

Juga dari sejarah pula kita dapat berkaca betapa kuat keinginan dan semangat para pendahulu kita untuk bersatu, akbulosibatang, accera sitongka-tongka, sehingga suatu perbedaan itu tidak pernah menimbulkan masalah bagi mereka, karena perbedaan pendapat itu disikapi dengan arif, sabar, dan hati-hati.

Selanjutnya Ketua BPD Bulusibatang, Sampara Tumpu juga menyampaikan, bahwa buku Butta Kaguruang: Barobbo-Bulusibatang Dulu, Kini, dan Nanti ini patut kita sambut gembira. Buku ini ditulis Dr. Sampara Halik, putra Barobbo Bulusibatang. Hal ini membuktikan bahwa putra Barobbo Bulusibatang hadir dalam berbagai dimensi kehidupan, tidak terkecuali dimensi spiritual, keilmuan, dan pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kami yakin, buku ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran yang komprehensif tentang sejarah Barobbo dan Bulusibatang, sekaligus menyajikan potret kemajuan yang telah dicapai sejak dulu, kondisi hari ini, dan visi masa depannya khususnya, lebih pembangunan di bidang agama yang membuat tanah Barobbo Desa Bulusibatang dikenal sebagai Butta Kaguruang,ā€ ujarnya.

Maka dari itu, buku ini penting dan menarik untuk dibaca oleh masyarakat, terutama para generasi muda Bulusibatang dan bahkan, oleh siapa saja yang ingin tahu tentang Bulusibatang, karena Buku ini lengkap isinya mengulas sejarah masa lalu, keadaan masa sekarang, dan akan ke mana Bulusibatang pada masa mendatang dan dengan demikian, buku ini dapat memberikan semangat positif untuk kemajuan Barobbo Bulusibatang.dalam.rangka memperinganti hari Jadi Bulusibatang ke 60.

Sementara itu Tokoh Agama yang di wakili Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Azis DDI Barobbo, Rustang Halik, MA, menyampaikan rasa syukurnya yang tiada terhingga ke khadirat Allah Swt. Atas berkah dan karunia-Nya, sebuah buku fenomenal rampung ditulis dan diterbitkan.

Butta Kaguruang: Barobbo- Bulusibatang Dulu, Kini, dan Nanti. Buku ini ditulis oleh Dr. Sampara Halik, putra terbaik Butta Kaguruang Barobbo.

Kreativitas seperti inilah yang sangat diharapkan di dalam membangun Desa Bulusibatang. Kita tidak mengharapkan seseorang yang sibuk menumpuk banyak teori, melontarkan banyak protes dan menggaungkan banyak cerita kosong, tetapi tidak mampu mengaktualisasikan teori-teori itu, tidak mampu berkarya dan tidak kuasa menciptakan sesuatu yang bisa bermanfaat. Apalah arti konsep dan teori yang bagus tetapi tidak ada bukti dalam kehidupan sehari- hari.

ā€œTanah kelahiran kita Bulusibatang, membutuhkan kehadiran warga yang masing-masing dapat berkarya mau besar mau kecil, entah sepintas entah lama, sumbangsih kreativitas warga Bulusibatang niscaya akan menopang desa tercinta ini pada masa yang akan datang hanya dengan begitulah desa ini dapat menjadi desa yang maju, besar, dan mandiri,ā€ imbuhnya.

Penulis buku ini, adalah Dr, Sampara Halik. Lahir di Barobbo, Desa Bulusibatang, pada 19 Juni 1977. Ia tamat di SD Barobbo, di tanah kelahirannya, kemudian merantau ke Kota Anging Mammiri Makassar untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Darul Aman Gombara, Makassar. Ia tamat di sana pada 1995.Ia dikenal sebagai seorang pekerja keras.

Beliau pernah membaktikan diri sebagai Tenaga Sukarela di kantor KUA, menjadi pembina sekaligus pengajar di Pondok Pesantren di Butta Kaguruang dan juga menjadi Sekretaris BPD Desa Bulusibatang, sebagai Koordinator Divisi pada AMS-T dan Koordinator Bidang pada IMMT, selaku Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) pada program WISMP.Khusus dalam bidang pemilihan umum, mula-mula membaktikan diri selaku relawan JPPR, kemudian staf PPK Kecamatan Bontoramba, lalu Ketua Panwascam Kecamatan Bontoramba, Anggota Panwaslu Kabupaten Jeneponto, dan Anggota Bawaslu Kabupaten Jeneponto.

Ia aktif menulis di berbagai media, baik media lokal maupun nasional. Selain kuliah di Fakultas Ekonomi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, ia juga menuntut ilmu di Fakultas Syariah STAI DDI Kota Makassar, serta Fakultas Tarbiyah STAI Yapnas Jeneponto. Ia menyelesaikan S-2 di UMI Makassar, begitu pula dengan program Doktoral. Sejarah hidupnya Dr. Sampara Halik. (Hamzah Sila)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles