Kabupaten Tasikmalaya, Demokratis
Mega Proyek penanganan Long Segment Pasirgintung-Lengkongbarang di Desa Mandalahurip Kecamatan Jatiwaras yang dikeluhkan warga tidak pernah digubris alias cuek bebek oleh Kepala Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya.
Upaya wartawan untuk melakukan wawancara sama sekali tidak pernah diindahkan oleh Kepala Dinas PUTR tersebut. Keluhan warga mulai dari akses jalan menuju Desa Mandalamekar rusak gegara alat berat sering melintas dari proyek yang menyedot anggaran sebesar Rp. 4.775.742.000,-Â itu, serta kualitas pekerjaan yang baru-baru ini juga dikeluhkan akibat pengerjaan oleh CV. Abadi Tani itu diduga dikerjakan dengan asal-asalan.
Selain itu, ada dugaan praktik pinjam bendera yang sudah melanggar prinsip dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6–7 Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ,(PBJ), tentang pengadaan barang dan jasa yang mengharuskan semua pihak yang terlibat mematuhi etika, termasuk mencegah Pemborosan dan Kebocoran Keuangan Negara Pasal 7 mengharuskan semua pihak yang mematuhi PJB mematuhi etika.
Disamping itu, menabrak semua larangan mengalihkan seluruh atau sebagian pekerjaan kepada pihak lain, sebagaimana diatur dalam Peraturan LKPP No. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Kemudian, upaya wartawan untuk mewawancarai via Whatsapp tidak dibalas oleh Kepala Dinas PUTRLH. Upaya terakhir mencoba melayangkan wawancara tertulis yang diterima pada tanggal 2 Juli 2024 oleh Staf Bagian Umum Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya.
Lagi-lagi, ditunggu hingga Senin (8/7/2024) jawaban wawancara itupun tidak kunjung datang. Hal tersebut menyebabkan dugaan, bahwa Kepala Dinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya ini betul-betul cuek bebek dan tutup mata yang enggan mendengar keluhan warga di wilayah pengerjaan Mega Proyek jalan di Desa Mandalahurip Kecamatan Jatiwaras-Kabupaten Tasikmalaya. Ada apa dengan Pak Kadis?. (Eddinsyah)
