Pintu gerbang Kantor Pertanahan Karawang ditutup dengan rapat. Tidak satupun tamu bisa memasuki kantor pembuatan sertifikat tanah itu.
Karawang, Demokratis
Sudah hampir ada 1 minggu pintu gerbang masuk lingkungan Kantor Pertanahan Karawang ditutup. Penutupan pintu gerbang ini menunjukkan bahwa pelayanan masyarakat di kantor Pertanahan itu tidak melakukan aktivas sebagaimana lazimnya setiap hari dilakukan.
Tampak beberapa masyarakat hanya dilayani seorang pegawai Kantor BPN dari dalam gerbang. Belum diketahui kenapa pintu gerbang kantor intansi pemerintah itu harus ditutup. Apakah akibat Covid -19 kian bergejolak?
Hal ini diketahui oleh Demokratis pada Selasa (7/4) saat Demokratis hendak konfirmasi hal PTSL. “Tidak diperbolehkan masuk,” kata seorang pegawai tengah melayani masyarakat dari luar gerbang. Ironisnya hanya kantor BPN inilah gerbang pintu masuk yang tertutup dan tak menerima tamu untuk urusan terkait surat-surat pertanahan.
Sementara dari pemantauan Demokratis kantor instansi pemerintah di Karawang tidak satupun pintu gerbangnya yang tertutup selain Kantor Pertanahan di Karawang.
Tentu warga masyarakat yang membutuhkan pelayanan hal pengurusan berkaitan surat-surat termasuk memohon pengurusan sertifikat otomatis terganggu.
Kantor Bupati Pemkab Karawang yang berhadapan dengan Kantor Pertanahan Karawang ini pintu gerbangnya tetap terbuka lebar. Bebas untuk memasuki kawasan Pemkab Karawang tersebut, dan bukan seperti yang terjadi di Kantor BPN setempat.
Tetapi belum diketahui apakah ada aturan dari BPN Pusat bahwa pintu gerbang maupun aktivitas pelayanan terhadap masyarakat ditiadakan?
Memang ketika diamati dari luar gerbang kantor BPN itu, yang biasanya kendaraan pejabat di sana banyak yang diparkir di halamannya kini agak lengang. Hanya beberapa saja terlihat parkir.
Sampai kapan pintu gerbang Kantor BPN ini terbuka lebar belum jelas rimbanya karena tak seorangpun yang dapat dikonfirmasi soal pintu gerbang yang tertutup itu. (Juanda Sipahutar)
