Rabu, Oktober 30, 2024

Pilkada Jakarta Sedang Tidak Baik-baik Saja

Oleh Masud HMN *)

Menjelang tanggal 23 November 2024 cukup lama. Tiga bulan lebih. Namun sibuk dengan aktifitas pilkada amat banyak. Termasuk carut marutnya persoalan yang berkenaan dengan pilkada.

Coba kita inventarisir mulai dari persoalan siapa calon, bagaimana koalisi, kemudian apa kabar hubungan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat pasca Jakarta tidak lagi jadi ibu kota negara. Lantaran ibu kota pindah ke Kalimantan Timur. Masalahnya menjadi campur baur.

Hal itu membuat repot. Misalnya calon gubernur sayup terdengar Anies Baswedan, Ahok juga, dan Ridwan Kamil. Tetapi belum ada yang pasti. Kalau Anies Baswedan resmi dicalonkan partai PKB hanya oleh wilayah Jakarta. Yang berwenag adalah Dewan Pimpinan Pusat PKB belum. Begitu juga dengan Ridwan Kamil terdengar diusung Gerindra, namun menunggu waktu. Sama dengan Ahok belum pasti apa partai pendukung secara resmi.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendukung bila wakil gubernurnya dari PKS. Bila tidak demikian lain lagi. Setiap partai menjalankan taktik negosiasi masing-masing.

Aneka ragam masalah yang berkait. Tentang Anies Baswedan, Partai Nasdem masih mengulur ngulur waktu juga resmi menjadi pendukung. Ada pendapat masak iya, mendukung orang yang sudah kalah di calon presiden, diusung lagi. Memperkirakan mustahil Anies Baswedan bisa akan menang.

Maka dalam hal ini persoalan gubernur Jakarta tidak sederhana. Bagi pendukung Anies Baswedan ini adalah penghalang atau penghambat. Maju jadi calon gubernur dengan banyak halangan.

Dalam soal suara pendukung Anies Baswedan tidak masalah. Cukup popular lagi pula dia juga bekas calon presiden 2024, dan mantan gubernur Jakarta periode lalu. Cukup optimis jadi terpilih.

Kecuali para penghambat yang meragukan dia jadi calon terpilih. Salah satu cara menghambatnya adalah mencalonkan Ridwan Kamil mantan gubernur Jawa Barat. Jadi Anies Baswedan popular di Jakarta, dan Ridwan Kamil popular di Jawa Barat.

Cara menghambat itulah yang terjadi sekarang. Dengan pelbagai cara. Antara memilih menghadap-hadapkan Anies dengan cara memilih Ridwan Kamil. Yang penting pemilih paham mana yang terbik untuk Jakarta.

Jakarta, 8 Agustus 2024

*) Penulis adalah Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA Jakarta

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles