Rabu, Oktober 30, 2024

Pengajian MT Balwan Kota Depok, Kiyai Mukhrij: Kita Wajib Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Depok, Demokratis

Pengajian rutin bulanan Majelis Taklim (MT) Balai Wartawan (Balwan) Kota Depok kali ini menghadirkan Dr. KH Mukhrij Sidqy MA Ketua Ikatan DAI Indonesia Kota Depok, Kamis (29/8/2024).

Dalam tausiyahnya Kiyai Mukhrij menyampaikan bahwa kita wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu pejuang bangsa dimana 90% pejuang kemerdekaan adalah muslim.

“Saat ini kita semua adalah sebagai penikmat jasa kemerdekaan, bukan sebagai pelaku yang memerdekakan negara ini,” katanya.

Pengajian MT Balai Wartawan Kali ini mengusung Tema “Kemerdekaan Indonesia Merupakan Nikmat Allah Yang Wajib di Syukuri”.

Ketua MT Balwan Adie Rakasiwi dalam sambutannya mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada semua pengurus dan jamaah MT yang dalam kesibukannya masih menyempatkan diri mengikuti pengajian rutin ini.

“Semoga semua jamaah mendapat keberkahan dan kesehatan untuk tetap bersama-sama istiqomah menegakkan syiar islam melalui pengajian MT Balai Wartawan,” tegasnya.

Sebelum tausyiah yang disampaikan oleh Kiyai Mukhrij, acara diisi kajian oleh Bidang Rohis MT Balwan Rahmat Budianto memaparkan terkait tata cara Jikir Pondok Pesantren Suryalaya kepada jamaah yang telah berangkat ke Suryalaya.

Kajian tersebut bukan mengajarkan tentang cara berjikir seperti yang disampaikan Wakil Talqin, namun hanya mengulas etika dan kaifiat jikir yang diterima jamaah MT Balwan saat berangkat ke Pondok Pesantren Suryalaya, beberapa bulan lalu.

Kajian tersebut menerangkan cara memahami amaliyah yang dijelaskan di dalam kitab panduan Uqudul jumaan dan Miftahus Shudur agar jamaah yang telah menerima Talqin lebih mengerti serta mantap melaksanakan amaliyah sesuai tuntunan.

Sementara itu, dalam tausyiahnya Kiyai Mukrij menyampaikan, bahwa kita adalah sebagai penikmat jasa kemerdekaan negara Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu pendiri bangsa ini.

“Generasi saat ini belum lahir pada saat negara kita merdeka di tahun 1945, yang ada saat ini kita semua adalah sebagai penikmat jasa kemerdekaan,” jelasnya.

Sebagai penikmat ‘jasa’ kemerdekaan kita wajib berterima kasih dengan cara mendoakan para pahlawan dan mengisi kemerdekaan tersebut, jangan sampai kita dikatakan sebagai kacang lupa kulit kepada yang berjasa pada diri kita.

Di tambahkan Kiyai Mukhrij, bisa dilihat hampir di seluruh provinsi Taman Makam Pahlawan (TMP) rerata adalah pejuang muslim.

“oleh karena itu, sebagai rasa syukur terhadap para pahlawan pejuang kemerdekaan kita selalu mendoakan kepada para ulama terdahulu yang telah mendahului kita agar mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT,” katanya. (Tholib)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles