Kab. Limapuluh Kota, Demokratis
Sebagaimana biasa dalam setiap pilkada selalu ada kegiatan kampanye. Setiap calon bersama relawannya bertemu dengan warga. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan pikiran-pikiran dan harapan. Sayangnya pikiran itu tidak pernah diperdebatkan.
Momen memperdebatkan pikiran para calon hanya difasilitasi oleh KPU, itu pun jumlahnya terbatas sekali. Padahal menilai kapasitas pikiran calon itu sangat penting, karena kepada merekalah masa depan kita pertaruhkan. Salah pilih maka resiko kita tanggung setidaknya selama 5 tahun masa pemerintahannya.
Jika kita melihat hasil riset, pikiran/gagasan para calon pun hanya menempati urutan ketiga sebagai alasan memilih. Faktor primordial lebih dominan, lalu setelahnya disusul dengan faktor kedekatan emosional, atau seberapa banyak kandidat bisa berinteraksi dengan warga selama masa kampanye. Oleh karena itu demi masa depan Limapuluh Kota yang gemilang, “alasan memilih” kandidat harus digeser, pikiran/gagasan harus ditempatkan pada posisi paling tinggi.
Senada dengan itu, pasangan RKN-Feri Buya mengimbau kepada kelompok-kelompok masyarakat untuk mengundang para calon dan memfasilitasi debat kandidat di setiap nagari. Dengan begitu masyarakat bisa berhimpun dan menyaksikan perdebatan pikiran dan menilai calon pemimpin mereka. Dalam kegiatan tersebut beri ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bertanya, mengkritisi, dan memberikan masukan kepada kandidat. Bahkan jika perlu masyarakat dapat membantah pikiran/gagasan para calon. Dengan begitu pilkada benar-benar berkualitas. (RK)