Payakumbuh, Sumbar, Demokratis
Kejadian yang entah lucu entah memprihatinkan terjadi halaman kantor KPU Kota Payakumbuh, Rabu (12/9/2024).
Pasalnya, selang beberapa saat romobongan LSM Barisan Sikat Maling (BASMI) Sumatera Barat yang datang melakukan aksi demo ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh.
Dalam orasinya mereka meminta klarifikasi KPU terkait pencalonan salah satu calon Wali Kota Payakumbuh Supardi, dimana BPK Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2023. Bahwasanya dalam laporan tersebut Supardi diduga sebagai aktor intelektual dalam hal ini penyalahgunaan jabatan kekuasaan dan anggaran.
Ketika orasi sedang berlangsung tiba-tiba puluhan emak-emak entah dari mana datangnya sudah berkumpul pula di lokasi yang sama, ikut bersuara tapi dalam rangka membalas orasi LSM Barisan Sikat Maling (BASMI) Sumbar tersebut.
Mereka berteriak-teriak dan mencibir ke arah kelompok BASMI dengan meneriakkan BASMI tidak ada urusan di Kota Payakumbuh.
“Biarkan aparat penegak hukum yang bekerja. Jangan bikin gaduh di Kota Payakumbuh ini. Payakumbuh cinta damai dengan Pemilu Badunsanak, kembalilah kalian ke Padang sana,” teriak emak-emak Payakumbuh.
Upit Kesuma salah satu emak-emak di lokasi mengatakan bahwa tuntutan LSM BASMI mencederai proses Pilkada dan memancing suasana tidak kondusif di Kota Payakumbuh.
“Kalau soal ada calon yang terindikasi terlibat korupsi atau tidaknya, kan harus dibuktikan dahulu dan harus ditetapkan jadi tersangka. Kenapa harus jauh jauh datang ke Payakumbuh ini,” ujarnya.
Akhirnya setelah diterima oleh KPU Kota Payakumbuh rombongan BASMI berangkat kembali ke Padang dikawal aparat kemananan dari Polres Payakumbuh menuju bus di sela-sela teriakan emak-emak yang mengusir mereka. (RH)