Tapteng, Demokratis
Dua orang warga Kelurahan Sibabangun MTP dan AS, yang bertugas memakamkan almarhum RWT, pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP), yang meninggal dunia secara tiba-tiba, Kamis (16/4), di isolasi mandiri dirumahnya masing-masing. Kedua warga Kelurahan Sibabangun yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan almarhum RWT juga ditetapkan berstatus ODP.
“Iya, telah kita tetapkan sebagai ODP dan telah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujar Camat Sibabangun, Maslina, Jum’at (17/4).
Maslina yang di dampingi unsur petugas Gugus Tugas percepatan penanggulangan bencana wabah penyakit akibat virus Corona Kecamatan Sibabangun lainnya menyebutkan, untuk membantu dua warga Kelurahan Sibabangun tersebut dalam fase isolasi, pihaknya telah memberikan bantuan sembako berupa, beras, telor, gula pasir, indomie, dan susu.
“Ada bantuan sembako dari bapak Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani. Sudah kita serahkan,” terang Maslina yang didampingi Kapolsek Sibabangun Iptu Horas Gurning dan Kepala Puskesmas Hasniatunnur Pohan SKM.
Masih kata Maslina, dalam fase isolasi, MTP dan AS tidak diperbolehkan keluar rumah kecuali dalam situasi urgen. Dalam 14 hari kedepan, kondisi kesehatan MTP dan AS juga akan terus di pantau oleh petugas medis dari Puskesmas Sibabangun.
“Disamping berdiam diri dirumah, ada beberapa hal yang kita tekankan termasuk menjaga jarak dengan dan mengurangi interaksi dengan keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Kita berharap mereka dapat mematuhi protokol yang telah ditetapkan,” paparnya.
Dari hasil pemeriksaan medis yang dilakukan Jum’at pagi (17/4), kondisi kesehatan MTP dan AS dinyatakan normal. Suhu tubuh keduanya berada pasa kisaran 36,2 hingga 36,5. Tidak ada terlihat tanda-tanda yang menjurus demam, batuk, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
“Tidak ada gejala, kondisinya normal,” tukas Kepala Puskesmas Sibabangun, Hasniatunnur Pohan SKM. (MH)