Minggu, November 24, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pj Bupati Subang Dr. Imran Sebut Dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Subang Berpotensi Besar Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Subang, Demokratis

Bertukar gagasan antara akademisi dan praktisi dinilai dapat memberikan solusi konkrit untuk menyikapi isu kesejahteraan sosial.

Kendati demikian, Pj Bupati Subang Dr. Drs. Imran menjelaskan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Subang. Dirinya yakin dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sehingga berkontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kesejahtraan masyarakat di sekitar kawasan industri.

Demikian hal ini disampaikan Penjabat Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd, di saat menjadi salah satu pembicara dalam acara “The 2024 Symposium of the Journal of Social Welfare” yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Indonesia, belum lama ini.

Acara yang berlangsung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengangkat tema “Kerja Sama dan Kolaborasi dalam Menangani Masalah Kesejahteraan Sosial di Negara-negara ASEAN (2025-2030)”.

Acara dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia, Dr. Sari Viciawati Machdum, yang menekankan pentingnya forum ini sebagai sarana bertukar gagasan antara akademisi dan praktisi dalam menyikapi isu kesejahteraan sosial, khususnya generasi menengah yang hilang dari perspektif kesejahteraan.

Selanjutnya, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, secara resmi membuka acara dan menggaris bawahi pentingnya kolaborasi di ASEAN dalam menangani masalah kesejahteraan sosial di tengah tantangan globalisasi dan ketimpangan ekonomi.

Dalam sesi pleno, Dr. Imran membuka presentasinya dengan pernyataan yang kuat, “Subang has everything, but we have nothing.” Beliau menjelaskan potensi besar yang dimiliki Kabupaten Subang, mulai dari sumber daya alam yang beragam, termasuk wilayah pantai dan pegunungan, hingga letak strategis namun masih menghadapi tantangan pada pertumbuhan ekonomi.

“Subang saat ini berkembang luar biasa untuk kawasan ekonominya. Di Subang Barat, kita akan memproduksi mobil listrik BYD, sementara di Subang Timur, akan diproduksi mobil listrik VinFast,” jelasnya.

Mengenai potensi industri kendaraan listrik di Subang. Dr. Imran juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Subang baru saja mendapatkan keputusan penting untuk memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan berfokus pada pengembangan industri semi-konduktor dan kimia ramah lingkungan. Salah satu KEK yang terletak di Patimban akan mendukung industri kendaraan listrik, sementara kawasan lain akan mendukung produksi berbagai produk, termasuk sepatu Nike dan produk elektronik seperti sound system.

“Dua minggu lalu, Subang diputuskan punya dua kawasan ekonomi khusus, yang akan bergerak di bidang semi-konduktor dan green chemical,” tambahnya.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Subang saat ini sedang berkembang, Dr. Imran menyoroti bahwa tantangan besar masih ada, terutama dalam hal peningkatan angka pertumbuhan ekonomi yang masih relatif rendah.

Dengan adanya investasi sebesar Rp100,57 triliun di KEK Subang dengan penyerapan tenaga kerja hingga 44 ribu orang, dan investasi sebesar 88,43 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 140 ribu orang di KEK Patimban. Dr. Imran optimistis bahwa angka pengangguran terbuka di Subang akan berkurang secara signifikan.

“Dengan adanya kawasan ekonomi khusus ini, kita harap tingkat pengangguran terbuka di Subang bisa terserap setengahnya,” harapnya.

Dr. Imran juga menjelaskan berbagai proyek infrastruktur yang sedang dikembangkan di Subang, termasuk pembangunan tol Patimban dan jalur kereta api yang akan menghubungkan langsung kawasan industri ke Pelabuhan Patimban. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Subang dan menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal.

“Ini adalah tantangan masa depan, terutama bagi anak-anak kita di universitas. Tenaga kerja yang akan terserap di kawasan ini sangat besar, mencapai sekitar 200.000 orang,” ungkapnya.

Sebagai penutup, Dr. Imran berharap bahwa dengan perkembangan kawasan-kawasan ekonomi dan infrastruktur ini, masalah-masalah kesejahteraan sosial di Subang akan dapat diatasi, dan kualitas hidup masyarakat Subang akan meningkat dari waktu ke waktu.

“Dengan kawasan ini, kita harap masalah-masalah kesejahteraan sosial di Subang akan terselesaikan dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Simposium ini dihadiri oleh 58 partisipan dengan 26 presenter, serta melibatkan diskusi dalam 4 cluster utama yang mencakup berbagai topik kesejahteraan sosial.

Para peserta juga secara aktif memberikan pertanyaan terkait kesejahteran sosial di Kabupaten Subang dalam sesi diskusi.

Acara ini menjadi wadah penting untuk menghasilkan ide-ide dan inovasi yang dapat dijadikan landasan bagi kebijakan kesejahteraan sosial di masa depan. (Abdulah/Rls)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles