Tapteng, Demokratis
Akses jalan Desa Mombang Boru Kecamatan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Mombang Boru dengan Desa Anggoli sangat memprihatinkan, dimana kondisi jalan yang rusak parah menghambat aktivitas warga pengguna jalan.
L Sinaga (60) warga setempat kepada wartawan, Senin (4/11/2024), mengeluhkan kondisi jalan yang tidak kunjung membaik meskipun Indonesia saat ini sudah merdeka selama 79 tahun.
“Kami sudah bertahun-tahun mengalami kondisi jalan yang buruk ini. Sulit sekali bagi kami untuk membawa hasil bumi ke kota untuk dijual atau memenuhi kebutuhan lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, setiap tahun para pemimpin Kabupaten Tapanuli Tengah selalu mendatangi desa ini berjanji akan memperbaiki jalan ini, namun setelah itu masyarakat terkesan kembali dilupakan. Oleh karena itu, warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki akses jalan yang rusak ini.
“Kami berharap pemerintah tidak hanya datang saat mengunjungi desa kami ini, akan tetapi juga memberikan perhatiannya yang nyata untuk perbaikan infrastruktur jalan di desa kami ini,” sebutnya.
Sementara Abri Sumanjuntak mantan Kades Mombang Boru juga mengatakan akses jalan yang baik sangat penting untuk memperlancar arus transportasi dalam mendukung perekonomian masyarakat.
Kondisi jalan yang memprihatinkan tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi desa.
“Pemerintah melalui Dinas PU Tapteng diharapkan segera turun tangan untuk memperbaiki kondisi jalan yang kupak-kapik ini untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat,” ujarnya.
“Jalan ini mulai rusak sebelum di masa kepemimpinanku sebagai kepala desa Mombang Boru,” lanjutnya.
Kondisi jalan sekarang ini, lanjut Abri, sudah sangat membahayakan para pengguna jalan yang melintasi ruas jalan ini, baik roda dua maupun roda empat.
“Saya melalui aspirasi masyarakat yang juga mantan kades semoga bisa segera diperbaiki kondisi jalan yang hancur ini di Dusun I dan Dusun II sekitar 4 kilo meter, karena jalan ini merupakan jalan poros utama menghubungkan Desa Mombang Boru dengan Desa Anggoli. Kalau musim kemarau kami makan abu, musim hujan mandi lumpur,” tuturnya.
Sementara dari pantauan Demokratis, kondisi ruas jalan saat ini memang benar adanya, ruas jalan ini mengalami kerusakan yang cukup parah di sepanjang jalan permukiman warga hingga ke Desa Anggoli. (MH)